2.04.2008

Tembok Kesombongan

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Selasa, 5 Februari 2008
Bacaan : Lukas 6:41-42
Setahun: Imamat 16-18

Nats: Mengapa engkau melihat serpihan di dalam mata saudaramu,
sedangkan balok di matamu sendiri tidak engkau ketahui?
(Lukas 6:41)

Judul:
TEMBOK KESOMBONGAN

Seusai kebaktian, dua pemuda berjalan sambil bercakap-cakap.
"Keterlaluan sekali Bapak yang duduk di depan kita tadi! Sudah tidur,
dengkurannya keras lagi." Pemuda pertama mengomel. Tak mau kalah,
pemuda kedua juga ikut mengomel, "Bapak tadi memang keterlaluan,
dengkurannya membuat saya terbangun."

Melihat kelemahan orang lain memang mudah, tetapi tak mudah menyadari
kesalahan sendiri. Banyak orang kristiani juga mengomel dan
mengeluhkan kelemahan orang lain atau mencela mereka yang berbuat
salah. Tanpa disadari mereka juga bisa melakukan kesalahan yang sama.

Mari kita belajar untuk berhenti menghakimi dan mencari-cari
kesalahan orang lain, sebab jika hal ini terus kita lakukan, kita
tidak akan pernah memiliki waktu untuk menilai diri sendiri. Itu bisa
menjadikan kita munafik, seperti orang Farisi dan ahli Taurat yang
dikecam oleh Tuhan Yesus. Hal ini kelihatannya sepele, tetapi kalau
tidak cepat diatasi, tanpa sadar kita membangun tembok kesombongan
yang tinggi. Kita akan selalu merasa paling benar, paling suci,
paling rohani.

Firman Allah hari ini menasihati; daripada kita mencari-cari
kesalahan orang lain yang dapat dikritik dan dihakimi, lebih baik
kita melihat keberadaan diri sendiri di hadapan Allah. Kita harus
belajar menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada
manusia yang tak pernah berbuat salah. Kalau kita mau jujur, bukankah
kita juga pernah salah? Kalau kita sendiri kadang juga berbuat salah,
mengapa kita sibuk mencari-cari kesalahan orang lain? --PK

LEBIH MUDAH MENEMUKAN KESALAHAN KECIL ORANG LAIN
DARIPADA MENYADARI KESALAHAN BESAR DIRI SENDIRI


Lukas 6:41-42

41 Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
42 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara,
biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu,
padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang
munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan
melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata
saudaramu."



%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: