3.18.2008

Jalan Ketaatan

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Senin, 17 Maret 2008
Bacaan : Ibrani 4:14-5:10
Setahun: Hakim-hakim 16-19

Nats: Sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar taat dari apa
yang telah diderita-Nya (Ibrani 5:8)

Judul:
JALAN KETAATAN

Kedua putra mendiang Lady Diana, Pangeran William dan Harry, telah
beranjak dewasa. Beberapa tahun lalu mereka masuk ke sekolah militer
dan dididik dengan cara militer yang keras serta disiplin. Seorang
wartawan pernah bertanya, apakah kedua anak raja ini mendapat
perlakuan khusus. Pihak sekolah menjawab tegas: Tidak! Keduanya
diperlakukan sama seperti calon tentara lain supaya bisa merasa
senasib sepenanggungan, juga agar mereka bisa belajar taat pada
perintah. Jadi, status sebagai anak raja harus dilupakan di sekolah
itu.

Yesus pun mendisiplinkan diri-Nya untuk belajar taat selama hidup di
bumi. Sekalipun status-Nya "Anak Allah" (Ibrani 5:8) dan Bapa-Nya
sanggup menyelamatkan-Nya dari maut (ayat 7), semua hak istimewa itu
Dia lupakan. Dia menolak diperlakukan khusus. Bukannya menempuh
jalan aman dan nyaman, Dia justru memilih jalan penderitaan, bahkan
disalibkan. Meskipun hanya manusia terhina yang pernah menempuh
jalan itu. Di jalan salib, Yesus mengalami begitu banyak rasa sakit,
godaan, dan pencobaan. Namun, setelah misi-Nya menyelamatkan manusia
tercapai, Dia sendiri bisa menjadi Imam Besar yang berempati. Dia
mengerti pergumulan kita (Ibrani 4:15), karena Dia pernah mengalami
segala derita yang kita alami.

Jalan penderitaan ternyata banyak gunanya. Melaluinya kita bisa
belajar bersikap taat, menjadi lebih peka, dan mengerti pergumulan
orang lain. Sebab itu, apabila kita harus menghadapi penderitaan,
mari kita mohon kekuatan Allah untuk tidak menolaknya,
menghindarinya, atau meminta perlakuan khusus. Imam Besar kita
memerhatikan dan menemani kita untuk melaluinya -JTI

TIDAK SEORANG PUN DAPAT MENJADI HAMBA TUHAN
TANPA MELALUI JALAN KETAATAN

Ibrani 4:14-5:10

14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah
melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita
teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang
tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya
sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri
takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Ibrani 5:1

1. Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia,
ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah,
supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan
orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,
3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena
dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi
dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti
yang telah terjadi dengan Harun.
5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri
dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang
berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan
pada hari ini",
6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah
Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan
doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia,
yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena
kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat
dari apa yang telah diderita-Nya,
9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok
keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
10. dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut
peraturan Melkisedek.




%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: