4.24.2008

Berdoa dan Bekerja

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Selasa, 15 April 2008
Bacaan : Nehemia 4:1-23
Setahun: 1 Raja-raja 14-16

Nats: Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan
penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka
(Nehemia 4:9)

Judul:
BERDOA DAN BEKERJA

Mana yang lebih penting; berdoa atau bekerja? Ada yang berkata bahwa
berdoa lebih penting, sebab tanpa berdoa kita tidak bisa melakukan
apa-apa. Namun ada juga yang mempertanyakan, buat apa banyak berdoa,
tetapi tidak bekerja?

Bagi Nehemia, kedua hal ini tak perlu diadu tingkat kepentingannya.
Mari simak apa yang ia lakukan. Saat menghadapi tantangan dan
ancaman dari Sanbalat dan Tobia, Nehemia menaikkan doa kepada Tuhan
agar rencana musuhnya digagalkan. Namun, Nehemia juga menyuruh
orang-orangnya agar tetap berjaga-jaga supaya dapat mengantisipasi
bila sewaktu-waktu ada serangan musuh (ayat 9).

Dari Nehemia kita belajar bahwa doa adalah hal yang sangat penting,
tetapi bekerja juga hal yang tidak kalah penting. Dalam film Facing
The Giants, seorang pendeta bertutur kepada sang pelatih futbol
tentang dua petani yang sama-sama berdoa meminta hujan kepada Tuhan.
Petani yang pertama hanya berdoa, tetapi ia tidak mempersiapkan
ladangnya untuk menerima hujan. Sedangkan petani yang kedua bukan
hanya berdoa, tetapi juga mempersiapkan ladangnya. Jika kemudian
Tuhan memilih; kepada petani mana Tuhan akan menurunkan hujan? Tentu
yang kedua, karena dengan mempersiapkan ladang, ia beriman bahwa
doanya akan dikabulkan.

Ketika menghadapi rintangan dalam hidup ini, mari kita datang kepada
Tuhan. Sampaikan segala keluh kesah kita kepada-Nya, dan percayalah
bahwa Tuhan pasti akan menolong. Namun sementara itu, kita pun harus
waspada dan memikirkan cara terbaik untuk mengatasi masalah
tersebut. Tak hanya berdoa, kita harus bekerja juga -RY

BERDOA DAN BEKERJA
ADALAH DUA HAL YANG HARUS DILAKUKAN BERSAMA-SAMA

Nehemia 4:1-23

1. Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun
kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia
mengolok-olokkan orang Yahudi
2 dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara
Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang
lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka
hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam
sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari
timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"
3 Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya:
"Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan
meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."
4 Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah
cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah
mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan.
5 Jangan Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan
Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan
sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun.
6 Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan
sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja
dengan segenap hati.
7. Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan
orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem
maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat
marahlah mereka.
8 Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi
Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana.
9 Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan
penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.
10 Berkatalah orang Yehuda: "Kekuatan para pengangkat sudah
merosot dan puing masih sangat banyak. Tak sanggup kami membangun
kembali tembok ini."
11 Tetapi lawan-lawan kami berpikir: "Mereka tidak akan tahu
dan tidak akan melihat apa-apa, sampai kita ada di antara mereka,
membunuh mereka dan menghentikan pekerjaan itu."
12 Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah
sepuluh kali datang memperingatkan kami: "Mereka akan menyerang
kita dari segala tempat tinggal mereka,"
13 maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan
pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari
tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka.
14 Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada
para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain:
"Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang
maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu,
untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu
dan rumahmu."
15 Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami
ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami
semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.
16. Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan
pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan
panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di
belakang segenap kaum Yehuda
17 yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan
mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan
tangan yang lain mereka memegang senjata.
18 Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang
pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala.
19 Berkatalah aku kepada para pemuka dan para penguasa dan
kepada orang-orang yang lain: "Pekerjaan ini besar dan luas, dan
kita terpencar pada tembok, yang satu jauh dari pada yang lain.
20 Dan kalau kamu mendengar bunyi sangkakala di suatu tempat,
berkumpullah ke sana mendapatkan kami. Allah kita akan berperang
bagi kita!"
21 Demikianlah kami melakukan pekerjaan itu, sedang sebagian
dari pada orang-orang memegang tombak dari merekahnya fajar
sampai terbitnya bintang-bintang.
22 Pada waktu itu juga aku berikan perintah kepada rakyat:
"Setiap orang dengan anak buahnya harus bermalam di Yerusalem,
supaya mereka mengadakan penjagaan bagi kami pada malam hari, dan
melakukan pekerjaannya pada siang hari."
23 Demikianlah aku sendiri, saudara-saudaraku, anak buahku dan
para penjaga yang mengikut aku, kami semua tidak sempat
menanggalkan pakaian kami. Setiap orang memegang senjata dengan
tangan kanan.




%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: