5.16.2008

Meredam Pertengkaran

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Sabtu, 17 Mei 2008
Bacaan : Kejadian 26:12-31
Setahun: 2 Tawarikh 34-36

Nats: Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api,
demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya
perbantahan (Amsal 26:21)

Judul:
MEREDAM PERTENGKARAN

Dalam sebuah bukunya, Anthony de Mello menceritakan kisah ini: Ada
dua orang bijak yang selama puluhan tahun tinggal bersama dengan
damai. Tak pernah sekali pun mereka cekcok. Suatu hari, seorang dari
mereka berkata, "Bagaimana kalau hari ini kita mencoba untuk
bertengkar?" Yang lain setuju, "Baik, mari kita pertengkarkan
sepotong roti ini." Lalu mereka bersiap-siap memulai pertengkaran
itu. Orang pertama berkata, "Roti ini punyaku. Ini milikku semua."
Orang bijak kedua menyahut, "Tidak apa-apa. Silakan saja ambil
semua." Pertengkaran itu pun gagal.

Dalam bacaan kita hari ini, para gembala Ishak dan gembala Gerar
mempertengkarkan sumur yang digali untuk memberi minum ternak
mereka. Sumur itu layak menjadi rebutan karena airnya yang
berbual-bual (ayat 19). Namun, Ishak tidak mau berlama-lama dalam
pertengkaran itu. Ia pun memilih pindah ke tempat lain dan menggali
sumur yang baru. Sikap Ishak itu pun menuai simpati. Si orang Gerar
kemudian memutuskan untuk berdamai (ayat 28,29).

Keinginan untuk menguasai adalah akar masalah dalam relasi
antarmanusia. Biasanya pertengkaran dipicu dan dipacu oleh sifat
lebih suka menerima daripada memberi; mempertahankan, menuntut,
meminta bagian kita. Kita hanya berfokus pada bagaimana orang
memerhatikan, menghormati, bersimpati dengan kita. Kita hanya mau
didengar, dituruti, dan dimengerti. Sayangnya, kita tidak mau
melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Padahal tidak jarang,
justru dengan memberi kita mendapatkan. Ishak telah membuktikannya
-AYA

MEREDAM KEINGINAN UNTUK MENGUASAI
AKAN MEREDAM PERTENGKARAN


e-RH versi web: http://www.glorianet.org/rh/052008/17.html
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2008/05/17/
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ayat Alkitab: http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kejadian+26:12-31

Kejadian 26:12-31

12. Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga
ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
13 Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya,
sehingga ia menjadi sangat kaya.
14 Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta
banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya.
15 Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh
hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan
ditimbun dengan tanah.
16 Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: "Pergilah dari
tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa
dari pada kami."
17 Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia di lembah
Gerar, dan ia menetap di situ.
18 Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali
dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang
Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur
itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.
19 Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka
mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya.
20 Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala
Ishak. Kata mereka: "Air ini kepunyaan kami." Dan Ishak menamai
sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.
21 Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar
juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.
22 Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi,
tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini
dinamainya Rehobot, dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah
memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak
cucu di negeri ini."
23 Dari situ ia pergi ke Bersyeba.
24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta
berfirman: "Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab
Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat
banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu."
25 Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil
nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya
menggali sumur di situ.
26. Datanglah Abimelekh dari Gerar mendapatkannya, bersama-sama
dengan Ahuzat, sahabatnya, dan Pikhol, kepala pasukannya.
27 Tetapi kata Ishak kepada mereka: "Mengapa kamu datang
mendapatkan aku? Bukankah kamu benci kepadaku, dan telah menyuruh
aku keluar dari tanahmu?"
28 Jawab mereka: "Kami telah melihat sendiri, bahwa TUHAN
menyertai engkau; sebab itu kami berkata: baiklah kita mengadakan
sumpah setia, antara kami dan engkau; dan baiklah kami mengikat
perjanjian dengan engkau,
29 bahwa engkau tidak akan berbuat jahat kepada kami, seperti
kami tidak mengganggu engkau, dan seperti kami semata-mata
berbuat baik kepadamu dan membiarkan engkau pergi dengan damai;
bukankah engkau sekarang yang diberkati TUHAN."
30 Kemudian Ishak mengadakan perjamuan bagi mereka, lalu mereka
makan dan minum.
31 Keesokan harinya pagi-pagi bersumpah-sumpahanlah mereka.
Kemudian Ishak melepas mereka, dan mereka meninggalkan dia dengan
damai.



%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: