6.06.2008

Ganggulah Aku

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Kamis, 29 Mei 2008
Bacaan : 2 Samuel 11:1-27
Setahun: Ayub 1-3

Nats: ... sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem ...
(2 Samuel 11:1)

Judul:
GANGGULAH AKU

Biasanya orang lebih suka berada di tempat yang aman daripada harus
berpetualang dan meninggalkan kenyamanan. Begitu juga banyak orang
kristiani sudah cukup puas dengan keadaan rohaninya yang "aman-aman"
saja. Daripada memulai petualangan rohani yang seru bersama Tuhan,
mereka lebih suka memiliki keadaan rohani yang monoton dan datar
saja. Sedapat mungkin mereka berharap situasi akan terus stabil,
tidak ada gangguan, masalah, ataupun hambatan.

Seorang yang luar biasa bernama Sir Francis Drake, merindukan
petualangan rohani bersama Tuhan, sehingga saat keadaan "aman", ia
berdoa demikian: "Ganggulah kami Tuhan, ketika kami berpuas diri
karena mimpi-mimpi kecil kami menjadi nyata. Ketika kelimpahan harta
benda membuat kami kehilangan rasa haus terhadap air kehidupan.
Ketika kecintaan pada hidup ini membuat kami berhenti memimpikan
kekekalan. Ketika keinginan kami membangun bumi baru meredupkan visi
kami akan surga. Ganggulah kami agar berani berpetualang di lautan
yang lebih luas, di mana badai akan memperlihatkan kuasa-Mu yang
dahsyat!"

Doa di atas sebenarnya ingin menunjukkan betapa bahayanya sebuah
tempat di mana kita merasa nyaman di situ. Lihatlah kehidupan Daud
ketika jatuh dalam dosa perzinaan dengan Batsyeba. Ia jatuh bukan
saat ia ada dalam pelarian atau peperangan yang menegangkan, tetapi
justru saat ia santai di istananya yang nyaman.

Hati-hati jika kita sudah cukup puas dengan kekristenan kita selama
ini. Daripada puas dengan kehidupan rohani yang biasa-biasa,
sebaiknya kita berdoa meminta keberanian untuk mengalami perkara
yang lebih besar -PK

KETIKA KITA BERPUAS DIRI DENGAN KEADAAN ROHANI KITA
ITU SAATNYA MEMINTA TUHAN AGAR IA MENGGANGGU KITA


2Samuel 11:1-27

1. Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju
berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya
dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan
mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari
tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana,
tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang
mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan
orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria
orang Het itu."
4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu
datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru
selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah
perempuan itu ke rumahnya.
5 Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang
memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung."
6. Lalu Daud menyuruh orang kepada Yoab mengatakan: "Suruhlah
Uria, orang Het itu, datang kepadaku." Maka Yoab menyuruh Uria
menghadap Daud.
7 Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang
keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang.
8 Kemudian berkatalah Daud kepada Uria: "Pergilah ke rumahmu
dan basuhlah kakimu." Ketika Uria keluar dari istana, maka orang
menyusul dia dengan membawa hadiah raja.
9 Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana
bersama-sama hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya.
10 Diberitahukan kepada Daud, demikian: "Uria tidak pergi ke
rumahnya." Lalu berkatalah Daud kepada Uria: "Bukankah engkau
baru pulang dari perjalanan? Mengapa engkau tidak pergi ke
rumahmu?"
11 Tetapi Uria berkata kepada Daud: "Tabut serta orang Israel
dan orang Yehuda diam dalam pondok, juga tuanku Yoab dan
hamba-hamba tuanku sendiri berkemah di padang; masakan aku pulang
ke rumahku untuk makan minum dan tidur dengan isteriku? Demi
hidupmu dan demi nyawamu, aku takkan melakukan hal itu!"
12 Kata Daud kepada Uria: "Tinggallah hari ini di sini. Besok
aku akan melepas engkau pergi." Jadi Uria tinggal di Yerusalem
pada hari itu. Keesokan harinya
13 Daud memanggil dia untuk makan dan minum dengan dia, dan
Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk
berbaring tidur di tempat tidurnya, bersama-sama hamba-hamba
tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya.
14. Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya
dengan perantaraan Uria.
15 Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di
barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu
mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati."
16 Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi
ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa.
17 Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang
melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari
anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
18 Kemudian Yoab menyuruh orang memberitahukan kepada Daud
jalannya pertempuran itu.
19 Ia memerintahkan kepada suruhan itu, demikian: "Jika engkau
sudah selesai mengabarkan jalannya pertempuran itu kepada raja,
20 dan jikalau raja menjadi geram dan berkata kepadamu: Mengapa
kamu demikian dekat ke kota itu untuk berperang? Tidakkah kamu
tahu, bahwa orang akan memanah dari atas tembok?
21 Siapakah yang menewaskan Abimelekh bin Yerubeset? Bukankah
seorang perempuan menimpakan batu kilangan kepadanya dari atas
tembok, sehingga ia mati di Tebes? Mengapa kamu demikian dekat ke
tembok itu? --maka haruslah engkau berkata: Juga hambamu Uria,
orang Het itu, sudah mati."
22 Lalu pergilah suruhan itu dan sesampainya ia memberitahukan
kepada Daud segala yang diperintahkan Yoab kepadanya.
23 Suruhan itu berkata kepada Daud: "Orang-orang itu lebih kuat
dari pada kami dan keluar menyerang kami di padang. Tetapi kami
mendesak mereka kembali sampai ke lobang pintu gerbang.
24 Pada waktu itu pemanah-pemanah menembak kepada hamba-hambamu
dari atas tembok, sehingga beberapa dari hamba raja mati; juga
hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."
25 Kemudian berkatalah Daud kepada suruhan itu: "Beginilah
kaukatakan kepada Yoab: Janganlah sebal hatimu karena perkara
ini, sebab sudah biasa pedang makan orang ini atau orang itu.
Sebab itu perhebatlah seranganmu terhadap kota itu dan
runtuhkanlah itu. Demikianlah kau harus kuatkan hatinya!"
26 Ketika didengar isteri Uria, bahwa Uria, suaminya, sudah
mati, maka merataplah ia karena kematian suaminya itu.
27 Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa
perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan
melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah
dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.


%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: