6.06.2008

Menyelamatkan dan Hidup Kembali

Italy : Dibalik cerita Pedonor sumsum tulang belakang & pelaku pemerkosaan akhir tahun 2002

Di suatu Koran Italy, muncullah berita pencarian orang yang istimewa
17 May 1992 di parkiran Mobil ke 5 Wayeli (nama kota, tak tahu aku bener
engga nulisnya J) , seorang wanita kulit putih diperkosa oleh seorang kulit hitam. Tak lama kemudian, sang wanita melahirkan seorang bayi perempuan berkulit hitam. Ia & suaminya tiba-tiba saja menanggung tanggung jawab untuk memelihara anak ini.
Sayangnya, sang bayi kini menderita leukemia (cancer darah). Dan IA memerlukan transfer sumsum tulang belakang segera. Ayah kandungnya merupakan satu-satunya penyambung harapan hidupnya. Berharap agar pelaku pada waktu itu saat melihat berita ini, bersedia menghubungi doctor Adely di Rumah Sakit Elisabeth.
Berita pencarian orang ini membuat seluruh masyarakat gempar. Setiap orang membicarakannya. Masalahnya adalah apakah orang hitam ini berani muncul?
Padahal jelas IA akan menghadapi kesulitan besar, Jika IA berani muncul,IA akan menghadapi masalah hukum, dan Ada kemungkinan merusak kehidupan rumah tangganya sendiri. Jika IA tetap bersikeras untuk diam, IA sekali lagi membuat dosa yang tak terampuni. Kisah ini akan berakhir bagaimanakah? Seorang anak perempuan yang menderita leukimia ternyata menyimpan suatu kisah yang memalukan di suatu perkampungan Italy. Martha, 35 tahun, adalah wanita yang menjadi pembicaraan semua orang. Ia & suaminya Peterson adalah warga kulit putih, tetapi diantara kedua anaknya, ternyata terdapat satu yang berkulit hitam. Hal ini menarik perhatian setiap orang disekitar mereka untuk bertanya, Martha hanya tersenyum kecil berkata pada mereka bahwa nenek berkulit hitam, dan kakeknya berkulit putih, maka anaknya Monika mendapat kemungkinan seperti ini Musim gugur 2002, Monika yang berkulit hitam terus menerus mengalami demam tinggi. Terakhir doctor Adely memvonis Monika menderita leukimia. Harapan satu-satunya hanyalah mencari pedonor sumsum tulang belakang yang paling cocok untuknya. Dokter menjelaskan lebih lanjut "Diantara mereka yang Ada hubungan darah dengan Monika merupakan cara yang paling mudah untuk menemukan pendonor tercocok. Harap seluruh anggota keluarga kalian berkumpul untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang."Raut wajah Martha berubah, tapi tetap saja seluruh keluarga menjalani pemeriksaan. Hasilnya tak satupun yang cocok. Dokter memberitahu mereka, dalam kasus seperti Monika ini, mencari pedonor yang cocok sangatlah kecil kemungkinannya. Sekarang hanya ada satu cara yang paling manjur, yaitu Martha & suaminya kembali mengandung anak lagi. Dan mendonorkan darah anak untuk Monika. Mendengar usul ini Martha tiba-tiba menjadi panic, dan berkata tanpa suara "Tuhan... kenapa menjadi begini?" Ia menatap suaminya, sinar matanya dipenuhi ketakutan & putus asa. Peterson mengerutkan keningnya berpikir. Doctor Adely berusaha menjelaskan pada mereka, saat ini banyak orang yang menggunakan cara ini untuk menolong nyawa para penderita leukimia, lagipula cara ini terhadap bayi yang baru dilahirkan sama sekali tak Ada pengaruhnya. Hal ini hanya didengarkan oleh pasangan suami istri tersebut, dan termenung begitu lama. Terakhir mereka hanya berkata "Biarkan kami memikirkannya kembali "Malam kedua, doctor Adely tengah bergiliran tugas, tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka, pasangan suami-istri tersebut. Martha menggigit bibirnya keras, suaminya Peterson, menggenggam tangannya, dan berkata serius pada dokter "Kami Ada suatu hal yang perlu memberitahumu. Tapi harap Anda berjanji untuk menjaga kerahasiaan ini, karena ini merupakan rahasia kami suami-istri selama beberapa tahun". DoctorAdely menganggukkan kepalanya. "Itu adalah 10 tahun lalu, bulan 5, 1992. Waktu itu anak kami yang pertama, Eleana telah berusia 2 tahun. Martha bekerja di sebuah restaurant fast food. Setiap Hari pukul 10 malam baru pulang kerja. Malam itu, turun hujan lebat. Saat Martha pulang kerja, seluruh jalanan telah tiada orang satupun. Saat melalui suatu parkiran yang tak terpakai lagi. Martha mendengar suara langkah kaki, dengan ketakutan memutar kepala untuk melihat, seorang remaja berkulit hitam tengah berdiri di belakang tubuhnya. Orang tersebut menggunakan sepotong kayu, memukulnya hingga pingsan, dan memperkosanya. Saat Martha sadar, dan pulang ke rumah dengan tergesa-gesa, waktu telah menunjukkan pukul 1 malam. Waktu itu aku bagaikan gila keluar rumah mencari orang hitam itu untuk membuat perhitungan.Tapi telah tak Ada bayangan orang satupun. Malam itu kami hanya dapat memeluk kepala masing-masing menahan kepedihan. Sepertinya seluruh langit runtuh." Bicara sampai sini, Peterson telah dibanjiri air Mata, Ia melanjutkan kembali "Tak lama kemudian Martha mendapati dirinya hamil. Kami merasa sangat ketakutan, kuatir bila anak yang dikandungnya merupakan milik orang hitam tersebut. Martha berencana untuk menggugurkannya, tapi aku masih mengharapkan keberuntungan, mungkin anak yang dikandungnya adalah bayi kami. Begitulah, kami ketakutan menunggu beberapa bulan. March 1993, Martha melahirkan bayi perempuan, dan IA berkulit hitam. Kami begitu putus ASA, pernah terpikir untuk mengirim sang anak ke panti asuhan. Tapi mendengar suara tangisnya, kami sungguh tak tega. Terlebih lagi bagaimanapun Martha telah mengandungnya, IA juga merupakan sebuah nyawa. Aku & Martha merupakan warga yang taat, pada akhirnya kami
memutuskan untuk memeliharanya, dan memberinya nama Monika." Mata doctor Adely juga digenangi air Mata, pada akhirnya IA memahami kenapa bagi kedua suami istri tersebut kembali mengandung anak merupakan hal yang sangat mengkuatirkan. Ia berpikir sambil mengangguk-anggukkan kepala berkata "Memang jika demikian, kalian melahirkan 10 anak sekalipun akan sulit untuk mendapatkan donor yang cocok untuk Monika". Beberapa lama kemudian, IA memandang Martha & berkata "Kelihatannya, kalian harus mencari ayah kandung Monika. Barangkali sumsum tulangnya, atau sumsum tulang belakang anaknya ada yang cocok untuk Monika. Tetapi, apakah kalian bersedia membiarkan ia kembali muncul dalam kehidupan kalian?" Martha berkata "Demi anak, aku bersedia berlapang dada memaafkannya. Bila ia bersedia muncul menyelamatkannya. Aku tak akan memperkarakannya." DoctorAdely merasa terkejut akan kedalaman cinta sang ibu. Berita pencarian yang istimewa ini mengakibatkan banjir pedonor sumsum tulang belakang. Terlebih lagi lewat waktu begitu lama, mau mencari sang pemerkosa dimana? Martha & Peterson mempertimbangkannya baik-baik, sebelum akhirnya memutuskan memuat berita pencarian ini di koran dengan menggunakan nama samaran. November 2002, di koran Wayeli termuat
berita pencarian ini, seperti yang digambarkan sebelumnya. Berita ini
memohon sang pelaku pemerkosaan waktu itu berani muncul, demi untuk menolong sebuah nyawa seorang anak perempuan penderita leukimia! Begitu berita ini keluar, tanggapan masyarakat begitu menggemparkan. Kotak surat & telephone doctor Adely bagaikan meledak saja, kebanjiran surat masuk & telephone, orang-orang terus bertanya siapakah wanita ini Mereka ingin bertemu dengannya, berharap dapat memberikan bantuan padanya. Tetapi Martha menolak semua perhatian mereka, ia tak ingin mengungkapkan identity sebenarnya, lebih tak ingin lagi identity Monika sebagai anak hasil pemerkosaan terungkap. Saat ini juga seluruh media penuh dengan discussion tentang bagaimana cerita ini berakhir (surat kabar Roma) comment Dengan topic "Orang hitam itu akan munculkah?" Jika orang hitam ini berani muncul, akan bagaimanakah masyarakat kita sekarang menilainya Akankah menggunakan hukum yang berlaku untuk menghakiminya Haruskah ia menerima hukuman & cacian untuk masa lalunya, ataukah ia harus menerima pujian karena keberaniannya hari ini? (Surat kabar Wayeli) manulis topic "Bila Anda orang berkulit hitam itu, apa tindakan yang Anda lakukan?" sebagai bahan discussion. Dan menarik berbagai pendapat akan sulitnya berada di dua pilihan ini. Bagian penjara setempat terus berupaya membantu Martha, memberikan laporan terpidana hukuman pada tahun 1992 pada Rumah Sakit. Dikarenakan jumlah orang berkulit hitam di kota ini hanya sedikit, maka dalam 10 tahun terakhir ini juga hanya sedikit jumlah terhukum berkulit hitam. Mereka berkata pada Martha "Sekalipun beberapa orang bukanlah terhukum karena tindak perkosaan, tapi mungkin beberapa juga
menemui hal seperti ini" Beberapa orang ini juga sebagian telah keluar penjara, sebagian lainnya masih berada di dalam penjara. Martha & Peterson menghubungi beberapa orang ini, begitu banyak terpidana waktu itu yang bersungguh-sungguh & enthusiast untuk memberikan petunjuk.Tapi sayangnya, mereka semua bukanlah orang hitam yang memperkosanya waktu itu. Tak lama kemudian, kisah Martha menyebar ke seluruh rumah tahanan, tak sedikit terpidana yang tergerak karena kasih ibu ini, tak peduli mereka berkulit hitam maupun berkulit putih, mereka semua bersukarela mendaftar untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang, berharap dapat mendonorkannya untuk Monika. Tapi tak satupun pedonor yang memenuhi criteria di antara mereka. Berita pencarian ini mengharukan banyak orang, tak sedikit orang yang bersukarela untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang, untuk mengetahui apakah dirinya memenuhi criteria. Para sukarelawan semakin lama semakin bertambah, di Wayeli timbullah wabah untuk mendonorkan sumsum tulang belakang. Hal yang mengejutkan adalah kesediaan para sukarelawan ini menyelamatkan banyak penderita leukimia lainnya, sayangnya Monika tak termasuk diantara mereka yang beruntung. Martha & Peterson menantikan dengan panic kemunculan si kulit hitam. Akhirnya dua bulan telah lewat, orang ini tak muncul-muncul juga. Dengan tidak tenang, mereka mulai berpikir, mungkin orang hitam itu sudah telah meninggalkan dunia ini Mungkin ia telah meninggalkan jauh-jauh kampung halamannya. Sudah sejak lama tak berada di Italy. Mungkin ia tak bersedia merusak kehidupannya sendiri, tak ingin muncul tapi tak peduli bagaimanapun, asalkan Monika hidup sehari lagi, mereka tak rela untuk melepaskan harapan untuk mencari orang hitam itu. Disaat sebuah jiwa merana tak menentu, harapan selalu disaat keputus asaan melanda kembali muncul. Saat itu berita pencarian juga muncul di Napulese, memporak porandakan perasaan seorang pengelola toko minuman berusia 30 tahun. Ia seorang kulit hitam, bernama Ajili. 17 May 1992 waktu itu, ia memiliki lembaran tergelam merupakan mimpi terburuknya di malam berhujan itu. Ia adalah sang peran utama dalam kisah ini. Tak seorangpun menyangka, Ajili yang sangat kaya raya itu, pernah bekerja sebagai pencuci piring panggilan. Dikarenakan orang tuanya telah meninggal sejak ia masih muda, ia yang tak pernah mengenyam dunia pendidikan terpaksa bekerja sejak dini

No comments: