6.06.2008

Sisi Ishak

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Senin, 2 Juni 2008
Bacaan : Kejadian 22:1-19
Setahun: Ayub 10-12

Nats: Dan [Yesus] berkata: "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika
kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu
tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga" (Matius 18:3)


Judul:

SISI ISHAK

Saat merenungkan pengorbanan Ishak oleh Abraham, tak ayal perhatian
kita terfokus pada kebesaran dan kerelaan hati Abraham untuk
mempersembahkan anak tunggalnya sebagai wujud ketaatan pada Allah.
Sisi Ishak nyaris tak pernah dibicarakan, padahal sisi ini menawarkan
pelajaran yang tak kalah berharga.

Ketika itu Ishak sudah cukup besar sehingga Abraham menyuruhnya
memikul kayu untuk korban bakaran (ayat 6). Saya membayangkan ia cukup
kuat untuk melawan Abraham yang berusia seratus tahun lebih tua
darinya. Ketika Abraham hendak mengikatnya, bisa saja ia memberontak
dan melarikan diri. Nyatanya, Ishak pasrah (ayat 9). Ia membiarkan
dirinya diletakkan di atas mezbah, siap dikorbankan. Ia memercayai
kehendak baik ayahnya, dan juga memercayai kehendak baik Allah yang
disembah oleh ayahnya. Ia tampaknya mengerti bahwa apa pun yang
terjadi pada dirinya, semuanya itu berlangsung demi suatu kebaikan. Di
sini Ishak menjadi simbol Kristus yang berserah pada kehendak
Bapa-Nya.

Sikap Ishak meneladankan penyerahan diri yang total. Penyerahan diri
semacam itu berangkat dari pengertian bahwa Allah itu selalu baik dan
tidak mungkin mencelakakan kita. Meskipun kita harus melewati
pengorbanan yang menyakitkan, pada akhirnya rencana Allah bagi
kehidupan kita senantiasa mendatangkan damai sejahtera. Sosok Ishak
mewakili iman seperti seorang anak kecil, yang menandai orang-orang
yang akan masuk ke dalam Kerajaan Allah (Matius 18:3).

Sebagai anak-Nya, siapkah kita juga "diikat dan dikorbankan" dengan
tetap memercayai hati-Nya? —ARS

KESEDIAAN KITA UNTUK BERKORBAN BAGI ALLAH
MENUNJUKKAN SEDALAM APA IMAN KITA KEPADA-NYA


Kejadian 22:1-19

1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya:
"Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi,
yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di
sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan
Kukatakan kepadamu."
3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana
keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak,
anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu
berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya,
kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini
dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami
akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan
memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya
dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-
sama.
7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut
Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan
kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban
bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan
bersama-sama.
9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu
Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya
Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu
api.
10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau
untuk menyembelih anaknya.
11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham,
Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan
dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah,
dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal
kepada-Ku."
13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di
belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham
mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran
pengganti anaknya.
14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu
sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan
disediakan."
15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada
Abraham,
16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman
TUHAN—:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak
segan- segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat
keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti
pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota
musuhnya.
18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,
karena engkau mendengarkan firman-Ku."
19 Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka
bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.


%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: