7.24.2008

Beban Dosa Asal

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 19 Juli 2008
Bacaan : Roma 7:14-25
Setahun: Mazmur 146-150
Nats: Jadi, jika aku melakukan apa yang tidak aku kehendaki, maka
bukan lagi aku yang melakukannya, tetapi dosa yang tinggal di
dalam aku (Roma 7:20)

Judul:
BEBAN DOSA ASAL

Sebuah penelitian menunjukkan, anak-anak muda di Jepang memiliki
kondisi psikologis mudah merasa bersalah, kerap meminta maaf, dan
mudah menyesal karena hal-hal sepele. Semuanya ini bermula ketika
rakyat Jepang merasa sangat bersalah karena bangsanya dianggap
sebagai pencetus tragedi kemanusiaan dalam Perang Dunia II. Sejak
saat itu, beban "dosa asal" tersebut disosialisasikan ke dalam setiap
tingkatan masyarakat. Dari usia yang sangat muda, orang Jepang sudah
dikenalkan pada budaya trauma itu, salah satunya dengan sikap meminta
maaf sambil membungkukkan punggungnya dalam-dalam. "Dosa turunan" ini
terus diwariskan sampai banyak generasi berikutnya tanpa ada
penyelesaian yang melegakan.

Serupa dengan dosa asal di atas, setiap anak lahir ke dunia tanpa
dapat menolak dosa asal Adam yang pertama melekat pada dirinya (Roma
5:15). Tanggungan dosa itu mengikat si anak sehingga sekalipun ia
ingin melakukan yang baik, ternyata yang buruklah yang ia perbuat
(7:19). Kecenderungan untuk berbuat dosa ini bisa membelenggu si anak
hingga akhir hayatnya; dan menjadi masalah yang tak terselesaikan,
jika tak ada orang yang membawanya kepada Kristus yang sanggup
menyelamatkan jiwanya (ayat 24,25).

Kita mungkin menurunkan dosa asal kepada anak-anak, tetapi Yesus
telah mengulurkan tangan-Nya yang berlubang paku untuk mematahkan
belenggu dosa itu. Dialah satu-satunya Pribadi yang dapat memberi
kelepasan kekal. Bersegeralah membawa anak-anak kita kepada Kristus!
-AW

SETIAP ANAK MEMANG DILAHIRKAN DENGAN DOSA ASAL
NAMUN SETIAP ANAK JUGA BERHAK MENDAPAT KELEPASAN KEKAL


Roma 7:14-25

14. Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi
aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.
15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan
apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku
benci, itulah yang aku perbuat.
16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku
menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.
17 Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi
dosa yang ada di dalam aku.
18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku
sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak
memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang
aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang
jahat, yang aku perbuat.
20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka
bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam
aku.
21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki
berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,
23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum
lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku
menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota
tubuhku.
24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari
tubuh maut ini?
25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26)
Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan
tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: