7.28.2008

Merk & Non Merk Sama Murahnya

Naiknya harga-harga kebutuhan rumah tangga terutama sembako, sudah pasti menuntut kejelian saat belanja. Memilih barang private label dan barang paket, bisa Anda coba.
Ada cara belanja lebih murah. Bisa di pusat perkulakan atau di supermaket eceran. Di pusat kulakan biasanya barang kebutuhan dijual perpaket. Nah jika Anda tak mungkin membeli semuanya, bisa patungan dengan teman atau kerabat.
Di Pusat Perkulakan Makro biasanya menyediakan Makro Unit alias barang-barang yang dijual per paket. Misalnya, tiga botol shampo dikemas menjadi satu. Atau enam sabun jadi satu paket harga, teh isi 10 bungkus, dua dus susu instan. Untuk produk pangan pun dikemas dalam ukuran besar. Misalnya, mentega ukuran 15 kilo, beras 20 kilo, minyak goreng ukuran 2 kilo. "Tetapi lihat harga barangnya. Kalau harga per unitnya sudah mahal, tidak dikemas Makro Unit lagi," jelas Senior Marketing Manager Makro, Angeline Wijaya. Selain bisa membeli Makro Unit yang keluaran pabrikan, Makro juga mengeluarkan Privat Lebel (PL) dengan label Aro dan Save Pack. Tentu saja ada selisih harga dengan merek yang tengah jadi market leader. Misalnya, minyak goreng Aro isi 200 ml dijual dengan harga Rp 23. 490.
Tak cuma bahan pangan, Makro juga mengeluarkan PL dalam bentuk sayur-mayur segar dalam kemasan besar hasil panen para petani dari Subang, Jabar. Misalnya, baby buncis, jamur portabella, jagung manis, sawi dsb. "Kemasan besar begini biasanya dibeli pengusaha restoran, catering dan hotel. Tapi ibu-ibu yang mau masak buat arisan atau acara besar lainnya tentu bisa membeli di sini," jelas Angeline.
Menurut Angeline, Makro memang tak menutup pintu bagi ibu-ibu rumah tangga untuk belanja harian. "Target konsumen akhir kami memang bukan ibu rumah tangga. Tapi kami berharap ibu-ibu belanja untuk dijual kembali. Kami ingin membantu orang agar lebih untung," tambah Engeline. Pasca kenaikan harga BBM dan menjelang puasa seperti sekarang ini, tendensi ibu-ibu rumah tangga yang hobi membuat usaha rumahan, misalnya membuat kue, justru berdatangan ke Makro belanja dalam jumlah besar. "Mereka membeli mentega, cetakan kue, toples dalam jumlah banyak," kata Engeline yang mengajak ibu-ibu untuk buka warung di rumah. "Kami menyediakan paket modal Rp 2 juta sampai 10 juta. Kami juga bantu menata warungnya." Untuk membangkitkan gairah berdagang, Makro mengadakan retailer day tiap hari Sabtu. Orang yang datang diajak store tour/keliling toko, ditunjukkan inspirasi berbisnis serta diajari cara mendesain warung yang bagus. "Biasanya begitu acara selesai banyak yang langsung kulakan."
Murah Tapi Memenuhi Standar
Model PL juga sudah lama dilakukan Pusat Perbelanjaan Carrefour. Ada beras, minyak goreng, gula pasir, gula batu, kecap, abon, pembersih rumah tangga, tisu, gembok, baterai hingga gantungan baju. Selisih harganya pun lumayan dibanding produk serupa merek terkenal. Misalnya, Beras sentra ramos 20 kilo dijual Rp122. 350 jauh berbeda dengan harga beras lain dengan ukuran sama yang harganya bisa mencapai Rp 257. 270. Atau minyak goreng ukuran 200 ml dijual Rp 23.160 terpaut Rp 1.000 dengan merek terkenal keluaran pabrikan. Sementara pembalut wanita isi 50 pcs harga Rp11. 690.
Produk PL di Carrefour, menurut Corporate Affairs Director PT. Carrefour Indonesia, Irawan D Kadarwan, 95 persen dibuat oleh pemasok, yakni UKM/industri kecil. "Meski pemasoknya indutri kecil, produk PL harus memenuhi standart kualitas yang ditetapkan Carrefour dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku, " kara Irawan yang menyebutkan pertumbuhan produk PL sangat menjanjikan.
Naiknya harga BBM, lanjut Irwan menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Oleh karena itu selain berkomitmen menyediakan produk berkualitas yang beragam dan lengkap, "Kami senantiasa berupaya untuk meringankan beban konsumen dengan menyediakan berbagai produk berkualitas dengan harga yang kompetitif."

No comments: