Bagi Pemain bertahan seperti Fabio Cannavaro, stamina, kekuatan, dan kesabaran harus menjadi satu.
Dengan usia 32 tahun, pemain belakang sekaligus kapten tim "Azzurri" Italia ini jelas harus memenuhi semua persyaratan tadi. Padahal, faktor usia adalah sesuatu yang tak bisa ditampik akan berpengaruh pada persyaratan di atas.
Dalam jumpa pers di Duisburg, Jerman, Selasa (27/6), Cannavaro mengungkapkan sedikit soal rahasia ketangguhannya di lini belakang Italia dan Juventus. "Santap makanan yang baik, istirahat dengan tidur secukupnya, dan seks. Semua ini penting bagi saya," ujar Cannavaro seperti dikutip AFP.
Barisan belakang Italia praktis tak kebobolan dalam tiga dari empat pertandingan di Piala Dunia 2006. "Bagi seorang atlet, sangat penting apa yang dilakukannya di luar lapangan," ujar Cannavaro, yang dalam jumpa pers kemarin sempat terusik dengan berita upaya bunuh diri rekannya, Gianluca Pessoto, di Turin, Italia. Pessoto adalah pejabat di Juventus dan mantan pemain bertahan bersama Cannavaro di Juventus.
"Tubuh kita perlu bahan bakar yang tepat untuk bisa tetap jalan. Saya tak merokok juga tidak menegak minuman beralkohol. Saya tak suka semua itu. Hidup saya normal-normal saja, hidup secara sehat," ujarnya.
Cannavaro yang pernah bermain di Parma dan Inter Milan, dua raksasa di Serie A Italia, diakui sebagai pemain bertahan terbaik di Italia. Bahkan, kiper Juventus yang juga kiper Italia, Gianluigi Buffon, menggambarkan Cannavaro sebagai pemain bertahan terbaik di dunia.
"Dia selalu membuat saya tenang," ujar Buffon soal rekannya ini. Cannavaro mengakui, dia tumbuh sebagai pemain bersama Buffon. "Kami bermain bersama bertahun-tahun. Kami mulai bersama sejak pemain yunior dan saya mengikuti perkembangannya sebagai pemain," ujar Buffon.
Cannavaro dikenal sangat disiplin dalam hidup. Soal makan, istirahat, dan seks adalah faktor yang penting dan perlu suatu yang berimbang. "Saya disiplin pada semua hal ini selama bertahun-tahun dan ini membuat kinerja saya di lapangan baik," ujarnya menjawab wartawan.
"Soal seks, berapa sering Anda melakukannya?" tanya wartawan. "Saat saya ingin, saya lakukan. Ini sangat membantu saya," ujarnya. Seks bagi pemain sering kali kontroversial. Ada pelatih yang menolak pemainnya melakukan hubungan seks sebelum pertandingan. Tetapi, ada juga yang membiarkan pemain melakukannya karena baik untuk mengendalikan emosi.
Soal Italia diuntungkan dengan "hadiah" penalti ke gawang Australia di menit-menit akhir, Cannavaro membantahnya sebagai keberutungan. "Bagi saya, itu bukan keuntungan bagi kami karena kami punya peluang enam atau tujuh kali mencetak gol. Apakah ini masih juga dibilang kami beruntung," ujar Cannavaro.
Menurutnya, Australia juga beruntung sebab mereka punya 11 pemain menghadapi kami yang hanya 10 pemain. Pemain belakang Italia, Marco Materazzi, diusir pada setengah permainan. Ah, Cannavaro yang bisa berdiplomasi. (ppg)
1.28.2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment