1.16.2009

Tak Kenal Tak Sayange

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 16 Januari 2009
Bacaan : Mazmur 9
Setahun: Ayub 1-4
Nats: Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak
Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN (Mazmur 9:11)

Judul:
TAK KENAL, TAK SAYANG

Jika kita belum mengenal seseorang, hubungan kita dengannya mungkin
akan kaku. Berbincang-bincang seadanya. Basa basi. Tak kenal, maka
tak sayang. Lain halnya jika kita sudah mengenal baik seseorang. Kita
bisa membicarakan banyak hal dengannya, termasuk hal-hal pribadi.
Sebab kita percaya kepadanya. Semakin dalam kita mengenal seseorang,
semakin kita dekat dan percaya kepada orang tersebut.

Banyak orang kristiani sulit untuk percaya kepada Allah. Mengaku
percaya benar-benar itu mudah. Namun, banyak orang masih sulit untuk
hidup dengan iman bahwa Allah memelihara dalam hidup sehari-hari.
Sulit untuk percaya bahwa Dia memedulikan setiap pergumulan yang
dihadapi. Buktinya, banyak anak Tuhan mudah menyerah pada ketakutan
dan kekhawatiran hidup ini. Masalah yang datang menjadi tampak lebih
besar daripada kuasa Tuhan.

Bagaimana kita dapat percaya penuh kepada Allah? Pemazmur
mengungkapkan kuncinya. "Orang yang mengenal nama-Mu percaya
kepada-Mu" (ayat 11). Kuncinya adalah pengenalan. Ada beberapa cara
tersedia bagi kita untuk mengenal Allah. Pertama, melalui firman-Nya.
Kedua, melalui pengalaman kita berjalan bersama Allah. Ketika kita
melakukan firman-Nya dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti akan
melihat tangan Allah menyertai. Ketika kita hidup dalam ketaatan
kepada-Nya, kuasa-Nya akan makin nyata terasa.

Lewat firman dan pengalaman kita berjalan dengan Dia, kita akan
semakin mengenal Dia hari demi hari. Sudahkah Anda menghidupi dua hal
ini? Mari kita mulai sejak sekarang -GS

SEBERAPA DALAM KITA MENGENAL ALLAH
SEDALAM ITU KITA BISA PERCAYA PADA-NYA


Mazmur 9

1. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mut-Laben. Mazmur Daud.
(9-2) Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku
mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib;
2 (9-3) aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau,
bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,
3 (9-4) sebab musuhku mundur, tersandung jatuh dan binasa di
hadapan-Mu.
4 (9-5) Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim
yang adil Engkau duduk di atas takhta.
5 (9-6) Engkau telah menghardik bangsa-bangsa, telah
membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan
untuk seterusnya dan selama-lamanya;
6 (9-7) musuh telah habis binasa, menjadi timbunan puing
senantiasa: kota-kota telah Kauruntuhkan; lenyaplah ingatan
kepadanya.
7 (9-8) Tetapi TUHAN bersemayam untuk selama-lamanya,
takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman.
8 (9-9) Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan
mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
9 (9-10) Demikianlah TUHAN adalah tempat perlindungan bagi
orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan.
10 (9-11) Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab
tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.
11. (9-12) Bermazmurlah bagi TUHAN, yang bersemayam di Sion,
beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa,
12 (9-13) sebab Dia, yang membalas penumpahan darah, ingat
kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah
dilupakan-Nya.
13 (9-14) Kasihanilah aku, ya TUHAN; lihatlah sengsaraku,
disebabkan oleh orang-orang yang membenci aku, ya Engkau, yang
mengangkat aku dari pintu gerbang maut,
14 (9-15) supaya aku menceritakan segala perbuatan-Mu yang
terpuji dan bersorak-sorak di pintu gerbang puteri Sion karena
keselamatan yang dari pada-Mu.
15 (9-16) Bangsa-bangsa terbenam dalam pelubang yang dibuatnya,
kakinya tertangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri.
16 (9-17) TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan
penghakiman; orang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya
sendiri. Higayon. Sela
17 (9-18) Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati,
ya, segala bangsa yang melupakan Allah.
18 (9-19) Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan,
bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.
19 (9-20) Bangkitlah, TUHAN, janganlah manusia merajalela;
biarlah bangsa-bangsa dihakimi di hadapan-Mu!
20 (9-21) Biarlah mereka menjadi takut, ya TUHAN, sehingga
bangsa-bangsa itu mengakui, bahwa mereka manusia saja. Sela




e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: