3.26.2009

Mujizat Nyanyian Seorang Kakak

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee , USA .
Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua.
Sebagaimana layaknya para ibu, Karen memberitahu Michael anaknya
pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya.
Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan
telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun
sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu
Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan,
terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik
Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya
begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang
kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.

Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya
bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara
penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya
dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!

Mami, ... aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.
Mami, ... aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan
kekuatirannya. Mami, ... aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali meminta

Michael bahkan sambil meraung menangis.
Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.
Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.

Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael.
Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya.
Mumpung adiknya masih hidup! Ia dicegat oleh suster didepan pintu
kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk!. Karen ragu-ragu.

Tapi, suster.... suster tak mau tahu; ini peraturan!
Anak kecil dilarang dibawa masuk! Karen menatap tajam suster itu,
lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak
akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael
melihat adiknya! Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi
tidak boleh lebih dari lima menit!.

Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu
dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang
tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya .... lalu
dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring
"... You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy
when skies are grey ..." Ajaib! si Adik langsung memberi respon.
Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.

You never know, dear, How much I love you. Please don't take my
sunshine away. Denyut nadinya menjadi lebih teratur.
Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus,
... terus Michael! teruskan sayang! ... bisik ibunya ...

The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands
... dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang.
Pernapasannya lalu menjadi teratur ... I'll always love you and make
you happy, if you will only stay the same ...

Sang adik kelihatan begitu tenang ... sangat tenang.

Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya.
Michael terus bernyanyi dan .... adiknya kelihatan semakin tenang,
relax dan damai ... lalu tertidur lelap.

Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak
menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan
kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.

Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan
pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa
pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah
therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat
Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! tak bisa
mengungkapkannya dengan kata-kata.

Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati.
Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya.
Dan ingat Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut kecil si Michael
untuk mengatakan "How much I love you".
Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang
anak kecil "Michael" untuk memberi kehidupan.
Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiNYA bila
IA menghendaki terjadi.
Kadang hal-hal yang menentukan, dalam diri orang lain ... datang
dari seseorang yang kita anggap lemah ...
Hadir dari seseorang yang kita tidak pernah perhitungkan. ......
Jadilah saluran Berkat & Kasih-NYA.
TUHAN MEMBERKATI!

No comments: