5.15.2009

Hikmat Membongkar Kelicikan

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 5 Mei 2009
Bacaan : 1 Raja-raja 3:16-28
Setahun: Mazmur 73-75
Nats: Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang
diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka
melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk
melakukan keadilan (1 Raja-raja 3:28)

Judul:
HIKMAT MEMBONGKAR KELICIKAN

Kedua perempuan itu saling menuduh; masing-masing menyebut yang lain
berbuat curang. Perempuan yang pertama sangat pintar, tetapi licik.
Ia mencoba mengambil keuntungan dari kematian bayinya. Ia lalu
bertindak sok adil ketika Salomo hendak membelah bayi yang mereka
perebutkan. Tampaknya perempuan ini memperjuangkan keadilan, padahal
perjuangannya itu berpangkal dari kebusukan hati (ayat 26).
Sebaliknya, ibu dari si bayi yang hidup meminta belas kasihan bagi
sang bayi. Sangat berbeda, bukan?

Di sinilah keistimewaan Salomo. Ia memecahkan dilema itu dengan
sangat cerdas, walaupun amat riskan. Nyata bahwa hikmatnya melebihi
akal-akalan perempuan yang bayinya mati itu. Ia tidak hanya mampu
melihat kelicikan perempuan itu, tetapi juga berhasil
menyingkapkannya. Ia menemukan cara luar biasa, melalui gertakan
mengerikan, untuk membuktikan keaslian ibu kandung sang bayi. Bagi
Salomo, keadilan bukan sekadar dibuktikan oleh nyaringnya tuntutan.
Keadilan berarti mengerti betul persoalan dan mampu menguji perkara
sampai ke intinya.

Di tengah banyak orang yang seolah-olah bersikap adil, seolah-olah
memperjuangkan kebenaran, kita digugah untuk "bangun". Bangun untuk
mengambil sikap bijaksana yang kritis, yang berbelas kasih, yang
penuh hikmat, yang paham menimbang perkara. Namun, kita baru bisa
melakukannya hanya jika kita meminta rahmat kebijaksanaan dari Tuhan,
serta berjuang sekuat tenaga dan pikiran agar dapat menimbang segala
sesuatu sematang dan seutuh mungkin. Bukan hanya saat menghadapi
persoalan besar, melainkan juga dalam menangani perkara kecil --DKL

HIKMAT BUKAN HANYA PENGETAHUAN AKAN KEBENARAN
MELAINKAN KEKUATAN UNTUK MENERAPKAN KEBENARAN TERSEBUT



1Raja 3:16-28

16. Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal
menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.
17 Kata perempuan yang satu: "Ya tuanku! aku dan perempuan ini
diam dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia
ada di rumah itu.
18 Kemudian pada hari ketiga sesudah aku, perempuan inipun
melahirkan anak; kami sendirian, tidak ada orang luar
bersama-sama kami dalam rumah, hanya kami berdua saja dalam
rumah.
19 Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia
menidurinya.
20 Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku
dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya
anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu
dibaringkannya di pangkuanku.
21 Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku,
tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati
dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang
kulahirkan."
22 Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup
dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata
pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup."
Begitulah mereka bertengkar di depan raja.
23 Lalu berkatalah raja: "Yang seorang berkata: Anakkulah yang
hidup ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan!
Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup."
24 Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu
dibawalah pedang ke depan raja.
25 Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan
berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi
kepada yang lain."
26 Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada
raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu,
katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu,
jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata:
"Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"
27 Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi
yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah
ibunya."
28 Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang
diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka
melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk
melakukan keadilan.




e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: