7.03.2009

Kesaksian Seorang Pengamen Cilik

KESAKSIAN NYATA ("seorang pengamen cilik dipakai Tuhan)

*Mau saya doakan....?*

Dibawah ini merupakan kesaksian dari pendeta yang kemarin berkotbah ditempat
saya. Nama pendetanya Bp Wisnu. Berikut penuturan beliau:

Beberapa waktu yang lalu saya ada pelayanan untuk Youth di daerah Tangerang.

Saya naik bis jurusan Tangerang pada siang harinya untuk menuju
rumah kakak saya terlebih dulu karena pelayanan tersebut akan berlangsung
sore hari.
Di dalam bis yang penuh sesak tersebut, masuk pula seorang pengamen cilik
usia sekitar 7-8 tahun dengan berbekal kecrekan sederhana (mungkin dari
tutup botol)

Berbekal alat musik sederhana tersebut, *dia nyanyikan lagu 'Yesus ajaib,
Tuhanku ajaib....'(~ a song by Ir. Niko, red.)* Dan kata-kata
tersebut diulang terus menerus. Hampir seluruh penumpang bis memarahi anak
tersebut, 'Diam kamu! Jangan nyanyi lagu itu lagi. Kalau kamu nggak diam,
nanti saya pukul kamu!'

Tapi ternyata anak tersebut tidak menanggapi kemarahan mereka dan dengan
berani terus menyanyikan lagu tersebut. Saya dalam hati berkata, 'Tuhan,
anak ini luar biasa. Kalau saya, belum tentu saya bisa/berani melakukan
hal tersebut'. Karena bis akan melanjutkan perjalanan menuju tol
berikutnya, di pintu tol menuju Serpong (kalau tidak salah), hampir 3/4
penumpang turun dari bis tersebut. Termasuk saya dan pengamen cilik
tersebut.

Anak kecil itu didorong hingga akhirnya jatuh. Kemudian dia bangkit lagi.
Tapi dia didorong oleh massa hingga terjatuh lagi.

Semua penumpang bis mengerumuni anak itu.
Saya masih ada di situ dengan tujuan jika kemudian anak tsb akan
ditempeleng atau dihajar, saya akan berusaha untuk menariknya lari menjauhi
mereka.

Seluruh kerumunan itu baik pria maupun wanita menjadi marah, 'Sudah
dibilang jangan nyanyi masih nyanyi terus! Kamu mau saya pukul?' dst, dst.

Anak kecil itu hanya terdiam.

Setelah amarah mereka mulai mereda, anak kecil itu baru berbicara,
'Bapak-bapak, Ibu-Ibu jika mau pukul saya, pukul saja.
Kalau mau bunuh, bunuh saja. Tapi yang Bapak dan Ibu perlu tahu, walaupun
saya dipukul atau dibunuh saya tetap akan menyanyikan lagu tersebut.'
Seluruh
kerumunan menjadi terdiam sepertinya mulut mereka terkunci. Kemudian dia
melanjutkan, 'Sudahlah... . Bapak, Ibu tidak perlu marah-marah lagi.
Sini.. saya doakan saja Bapak-Ibu.'

Dan apa terjadi, seluruh kerumunan itu didoakan satu per satu oleh anak
ini.
Banyak yang tiba-tiba menangis dan akhirnya mau menerima Tuhan. Saya yang
sedari tadi menyaksikan hal tersebut, kemudian pergi meninggalkan
kerumunan tsb. Saya melanjutkan naik mikrolet. Jalanan macet krn kejadian
tersebut hingga mikrolet melaju dengan sangat lambat.. Sopir mikroletnya
bertanya, ' Ada apa sih Pak? Koq banyak kerumunan?' Saya jawab 'O.... Itu
ada banyak orang didoakan oleh anak kecil.'

Di saat mikrolet melaju dengan sangat pelan, tiba-tiba anak kecil pengamen
itu naik mikrolet yang sama dengan saya. Saya kemudian bertanya, 'Dik, kamu

nggak takut dengan orang-orang itu?'

Jawabnya, 'Buat apa saya takut? Roh yang ada dalam diri saya lebih besar
dari roh apapun di dunia ini', tuturnya mengutip ayat Firman Tuhan.
Lanjutnya, 'Bapak mau saya doakan?'

Saya terperanjat, 'Kamu mau doakan saya?'

Jawabnya, 'Ya kalau Bapak mau.'

Saya menjawab, 'Baiklah. Kamu boleh doakan saya.'

Doanya, 'Tuhan berkati Bapak ini. Berkati dan urapi Bapak ini jika sore
nanti dia akan ada pelayanan Youth.'

Sampai di situ, saya tidak bisa menahan air mata yang deras mengalir.

Saya tidak peduli lagi dengan penumpang lain yang mungkin menonton
kejadian tersebut.

*Yang saya tahu bahwa Tuhan sendiri yang berbicara pada anak ini, dari mana
dia tahu saya akan ada pelayanan Youth sore ini.*

*Memang Yesus ajaib, Tuhanku sungguh ajaib ............ ...... seperti
kesaksian pengamen itu*

Kesaksian ditutup sampai di situ dan dengan satu kesimpulan, jika kita mau,
Tuhan bisa pakai kita lebih lagi. Bukan kemampuan tapi kemauan yang Tuhan
kehendaki.

~
kesaksian oleh Pdt. Wisnu

Tuhan memberkati.

LORD Bless You

Pdt Victor HutapeaGPdI Calvary Chapel Bali

No comments: