7.29.2009

LOMPATAN SI BELALANG

Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik.
Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling Tinggi diantara sesama belalang yang lainnya.
Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini.
Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan
pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon
tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di
kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk.
Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi
kesana.

Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor
burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut.
Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa
tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan
desa itu.

Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang
dijaga oleh seekor anjing besar. Belalang itu bertanya kepada
anjing,"Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan disini ?"
"Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena
aku adalah anjing terbaik di desa ini" jawab anjing dengan sombongnya.

Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda..
Dia lalu berkata lagi : "Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku
menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku
menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi
diantara kita".
"Baik", jawab si anjing. "Di depan sana ada pagar yang tinggi.
Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut".

Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut.
Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang,
anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati
pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut.
Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda.
Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun ternyata kekuatan
lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan
kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba
melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.

Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata, "Nah
belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang ? Kamu sudah kalah".
"Belum", jawab si belalang.. "Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan.
Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan tantangan kedua ?"
"Apapun tantangan itu, aku siap" tukas si anjing.
Belalang lalu berkata lagi, "Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita
berlomba melompat ditempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa
tinggi dia melompat, dari diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut
berapa kali tinggi tubuhnya".

Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata
anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi tubuhnya.
Berikutnya adalah giliran si belalang.
Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun
ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali
tinggi tubuhnya.
Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini.
Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum.

"Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya
belum ada.
Kita masih harus mengadakan lomba ketiga", kata si anjing.
"Tidak perlu", jawab si belalang.
"Karena pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan
adalah mereka yang menentukan standard perlombaannya.
Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standard perlombaannya dan
kamu yang menang.
Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang.

INTINYA ADALAH, KAMU DAN SAYA MEMPUNYAI POTENSI DAN STANDARD YANG BERBEDA
TENTANG KEMENANGAN.


ADALAH TIDAK BIJAKSANA MEMBANDINGKAN POTENSI KITA DENGAN YANG LAIN.
KEMENANGAN SEJATI ADALAH KETIKA DENGAN POTENSI YANG KAMU MILIKI,KAMU BISA
MELAMPAUI STANDARD DIRIMU SENDIRI.

REFLECTION :

Rekan-rekan yang terkasih, seberapakah tinggikah anda `melompat' ?
Dalam kehidupan, seringkali tanpa sadar kita mencoba membandingkan
kemajuan dan perkembangan diri kita dengan standard orang lain.

Membandingkan pendapatan kita dengan orang lain, pekerjaan kita dengan
pekerjaan orang lain, salary kita dengan salary orang lain, barang-barang
yang kita miliki dengan barang orang lain, kesuksesan yang kita miliki
dengan kesuksesan orang lain, karir kita dengan karir orang lain dlsb...

Dan seringkali lebih banyak kekecewaan daripada kebahagiaan yang didapat.
Mengapa ? Karena kita masing-masing dilahirkan dengan potensi yang
berbeda,dengan bakat yang berbeda, dalam lingkungan yang berbeda, dan cara
pandang yang berbeda tentang kehidupan.

Cara yang tepat untuk mengukur seberapa jauh diri kita telah berkembang
dan maju, adalah membandingkan diri kita saat ini dengan diri kita dimasa
lalu..
Apakah anda hari ini lebih kaya dibanding setahun yang lalu ? Apakah anda
hari ini lebih bisa mengontrol emosi dibanding bulan lalu ? Apakah anda
hari ini lebih sehat dibanding kemarin ? Apakah anda hari ini lebih
bijaksana dibanding setahun yang lalu ?

Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, namun kemenangan
atas diri sendiri. Buat diri anda hari ini selalu lebih baik dari hari
kemarin.

No comments: