11.20.2009

Pertanyaan2 yang biasa ditanyakan saat wawancara kerja

1. Ceritakan tentang diri anda
Ini pertanyaan yang PALING SERING ditanyakan saat interview dan paling sering dijawab dengan salah.
Contoh jawaban yg kurang tepat:
Usia saya 21 tahun, lahir di Jogja, 1 Januari 1987. Anak ke 2 dari 5 bersaudara. Ayah saya pegawai negri, Ibu saya Ibu Rumah Tangga. Hobi saya jalan-jalan, nonton, dan baca komik.dst dst..

Yang tepat, jawablah dengan jawaban seputar your strengths and weaknesses point. Jangan cuma cerita yg bagus2 tentang diri loe karena nanti bisa dikira cuma talkin bullsh*t, ceritakan juga tentang kelemahan anda tapi dengan kemasan yang baik. COntohnya:
Saya orang yang optimis, pekerja keras, kreatif, dan punya inisiatif tinggi. Saya mampu bekerja secara independent maupun bekerja sama dalam tim. Kadangkala saya suka lupa akan hal-hal kecil, tapi untuk menutupi kelemahan saya itu, saya selalu menyiapkan notepad kecil untuk mencatat segala hal agar tidak lupa. (ini kelemahan yg dikemas dengan baik).

2. Kenapa anda berhenti dari pekerjaan anda sebelumnya?
Jawab dengan positif. Jangan jelek²in perusahaan loe sebelumnya, apalagi ngomongin kejelekan bos/supervisor/temen kantor.
Jawab dengan senyuman dan katakan hal-hal positif seperti "mencari kesempatan yg lebih baik untuk berkembang", "mencari tantangan baru", dan sejenisnya.

3. Apa pengalaman anda di bidang ini?
Kalo loe fresh graduate dan ngga punya pengalaman sama sekali, jawab aja dengan jujur. Tapi tambahkan statement bahwa loe adlh orang yang senang mempelajari hal-hal/tantangan baru dan seorang fast learner. Kalo loe ngga punya pengalaman di bidang itu (tp punya pengalaman di bidang lain), jawab aja senyambung mungkin.
Contoh: Loe ngelamar di bidang Marketing sementara pengalaman anda di Public Relation. Jawab aja kalau loe punya basic excellent communication skill sewaktu bekerja sebagai PR yang pastinya merupakan modal untuk berinteraksi/communicate with customers.

4. APa yang anda ketahui tentang perusahaan ini?
Pertanyaan ini juga lumayan sering ditanyakan. That's why sangat penting untuk melakukan background checking pada perusahaan yang loe lamar. Bergerak dibidang apakah perusahaan itu? Bagaimana pencapaiannya? Range Marketnya?, dll. Informasi tsb bisa didapatkan via internet, company website/profile, atau lebih bagus lagi dari "orang dalam" yg bekerja di perusahaan tsb.

5. Apakah anda sedang melamar di perusahaan lain selain disini?
Jawab dengan jujur, tp jangan bahas kelamaan. Tetap fokus pada interview loe yg skrg ini.

6. Kenapa anda ingin bekerja di perusahaan ini?
Jawaban atas pertanyaan ini harus dipikirkan dulu dan juga harus didasari oleh "background checking" yg sudah loe lakukan ttg perusahaan tsb. Ketulusan menjawab bakal keliatan banget di pertanyaan ini. So, jawablah dengan jawaban yg berhubungan dengan tujuan karir anda jangka panjang.

7. Apakah anda ada kenalan di perusahaan ini?
Hati-hati ngejawab yg satu ini. Pada beberapa perusahaan tertentu ada kebijakan-kebijakan mengenai hal ini. So, kalo memang lowongan tersebut loe ketahui dari teman/keluarga, tanyakan dulu kepada mereka mengenai kebijakan di perusahaannya.

8. Berapa gaji yang anda inginkan?
Hohohoho.. this is the ultimate question of all! Intinya disini: jangan gila! Jangan langsung jawab: "5juta pak, 10 juta pak!" ;)\
Dan juga jangan malah malu-malu.. dan malah ngejawab "terserah bapak aja".. :))

Yang bener, sebelom ngejawab tarik napas dulu sebentar (seolah-olah pura² mikir).. lalu nanya balik:
"Maaf Pak, kalau boleh saya tahu, berapa range salary yang diberikan perusahaan ini untuk posisi ini?"
"Kalo untuk posisi ini biasanya sekitar 2 sampai 2,5 juta"
"Oh begitu. Begini Pak, kalau dari pihak saya, tentunya saya mengharapkan adanya peningkatan pendapatan dari pekerjaan saya yang sebelumnya."
"Memang sebelumnya salary anda berapa?"
"(nah disinilah anda pasang ekspektasi gaji anda. Misalnya gaji anda sebelomnya 2jt, pastinya ngarepin lebih dong.. so mark-up sedikit jadi 2,5-3jt.. lebih boleh asal jangan gila)
Kalo casenya si interviewer ngga ngasih tau range gajinya.. yah terpaksa loe harus kasih range gaji yg loe pengen. Untuk penetapan range ini, pertimbangkan segi biaya transportasi, uang makan, tunjangan kesehatan, gaji sebelumnya, job description nantinya, plus referensi dr temen²/kenalan loe yang bekerja di bidang yg sama.

9. APakah anda bisa bekerja dalam tim?
Selalu jawab IYA. This will add your plus points. Jangan lupa siapin examples kalo ditanya buktinya apa.

10. Jika anda diterima bekerja disini, berapa lama anda berencana untuk bekerja?
Jangan pernah jawab spesifik: "Paling lama 2 taon aja Pak, soalnya blablablabl". something like this should work: "Saya ingin bekerja untuk waktu yang lama. Atau selama kedua belah pihak merasa bahwa saya melakukan pekerjaan saya dengan baik"

11. Jelaskan mengapa perusahaan kami harus mempekerjakan anda?
Jawab dengan semangat, percaya diri, dan antusias. Ini kesempatan bagus untuk "ngejual" diri anda. Katakan hal2 positif ttg diri loe yang dibutuhkan perusahaan/bisa menunjang kemajuan perusahaan.
Berikan beberapa alasan termasuk skill, pengalaman, dan interest loe

12. Apa saja kekuatan diri anda? (Your greatest strength)
Kuncinya tetap berpikiran positif. Contoh2 yang bisa dipakai: kemampuan loe untuk me-manage skala prioritas, kemampuan loe untuk fokus pada pekerjaan, kemampuan loe untuk bekerja di bawah tekanan, kemampuan loe dalam pemecahan masalah, kemampuan loe dalam memimpin team, dll.

13. Apakah anda bersedia untuk bekerja lembur/bermalam/di akhir minggu?
Jawab sejujur-jujurnya

14. Apakah anda ada pertanyaan?
Selalu siapkan satu dua pertanyaan untuk menimbulkan kesan positif. Misalnya seperti seputar job description, ruang lingkup kerja, market perusahaan, dll.


Berikut ini pertanyaan yang kadangkala keluar saat Interview:

1. Menurut anda, apakah anda termasuk orang sukses?
Pertanyaan ini WAJIB dijawab IYA disertai dengan penjelasan singkat.
Misalnya: "Saya punya target dan tujuan² dalam hidup, dan saat ini saya sudah berada di dalam jalur pencapaian tujuan² tersebut. I'm on the right track!"

2. Apa penilaian rekan kerja anda tentang anda?
Nah kalo yang ini jangan ngarang.. karena kalo yg interview loe seorang psikolog, bakal ketauan banget ngibulnya. That's why sebaiknya loe pernah nanya sama rekan kerja mengenai hal ini.
Ambil yang positif aja. COntohnya: "Teman saya di perusahaan saya yang sebelumnya selalu berkata bahwa saya adalah seseorang yang idealis dan perfeksionis dalam bekerja."

3. Hal-hal apa yang anda lakukan selama setahun terakhir ini untuk meningkatkan kemampuan diri anda?
Sebaiknya sih jangan ngarang karena nanti akan dituntut buktinya. Pertanyaan ini bisa dijawab seperti ini: "Saya mengikuti seminar A, training B, banyak membaca buku pengembangan diri, ikut kegiatan sosial, ikut organisasi, dll"

4. Apakah anda pernah di PHK?
Jika tidak bilang tidak. Jika iya, jujur aja.. dan jawab dengan singkat tanpa ngejelek-jelekin perusahaan/mantan bos yg mem-PHK anda, dan juga jangan "menjatuhkan" citra diri loe secara terang2an.

5. Ceritakan mengenai pekerjaan impian anda
Jangan jawab jenis pekerjaan secara spesifik. Lebih baik tetap bersikap "umum" dengan jawaban seperti: Pekerjaan yang saya cintai, atmosfir lingkungan kerja yang mendukung, pekerjaan dimana saya bisa menyalurkan kreatifitas dan inovasi saya, dst."

6. Mana yang lebih penting: uang atau pekerjaan?
Tidak ada jawaban yang lebih baik dari: "Uang selalu penting; tapi pekerjaan adalah yang terpenting"
Yah meskipun rada-rada muna,.. but hey.. that's how things work..


Title: Re: Konsultasi Karir dan Pekerjaan
Post by: Baby Doll on February 27, 2008, 02:50:22 PM

Tips Membuat CV & Surat lamaran

1. Jika iklan lowongan pekerjaan dibuat dalam bahasa Inggris, maka gunakan bahasa Inggris karena akan memberi nilai tambah. Jika Bahasa Inggris anda buruk, jangan maksain pake bahasa Inggris, gunakan saja bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta hindari penulisan singkatan-singkatan.
Jangan kebanyakan berbasa-basi dan mengucapkan kata2 yang ngga perlu dalam surat lamaran.

2. Beberapa perusahaan bisa saja meminta agar surat lamaran ditulis dengan tulisan tangan (hal ini untuk menganalisa kepribadian loe). Jika tidak diminta, maka sudah pasti Surat Lamaran dan CV anda harus diketik rapi. Hindari penggunaan font yang tipe-nya aneh2 (pake renda2 dll), gunakan saja Times New Roman dengan ukuran 12. (jangan terlalu besar dan kecil). Hindari pula mem-bold seluruh tulisan loe.

3. Gunakan kertas yang bersih dan ngga lecek. Pada umumnya digunakan kertas HVS putih. Tapi pada kasus2 tertentu, berdasarkan pengalaman gw pribadi.. gw sering pake kertas khusus yang rada bagusan (Concorde, dll), yang lebih tebal, dan warnanya selain putih (tp masih warna netral seperti krem, gading, dll). Jangan pake warna merah apalagi item.. dan ga usah disemprot minyak wangi segala. XX)
Surat lamaran dan CV yang menggunakan kertas khusus, pasti lebih menarik perhatian dan akan diperlakukan lebih "spesial" dibanding yang cuma make kertas biasa (apalagi make kertas buku tulis) :p

4. Masukkan CV dan Surat Lamaran ke dalam map/amplop coklat yang formil, dan jangan lupa menuliskan ditujukan kepada siapakah CV tsb. (Biasanya ke HRD Manager).

5. Jangan lupa lengkapi segala dokumen tambahan yang diperlukan. Jangan pernah menyerahkan dokumen asli, seperti misalnya sertifikat X, Piagam Z, dll. Selalu serahkan foto kopinya saja (kecuali dokumen yang asli hanya perlu untuk ditunjukkan saja), dan pastikan hasil fotokopi anda jelas terbaca. Jangan masukkan dokumen yang ngga ada hubungannya sama pekerjaan. XX). Kalo gw pribadi, dokumen² standar yg selama ini gw attach:
♥ Surat lamaran
♥ CV/Daftar Riwayat Hidup
♥ Fotokopi Ijazah SMA
♥ Fotokopi Ijazah Sarjana + Academic Records/Transkrip Nilai
♥ Fotokopi KTP
♥ Fotokopi sertifikat training/seminar/achievement/informal education
♥ Surat referensi dari perusahaan sebelumnya
♥ Pas foto berwarna 3x4 1 lembar
♥ Sisanya tergantung permintaan.

6. Sertakan pas foto terbaru (jangan pas foto waktu masih sekolah! Banyak nih yg suka ngasih foto pake seragam sekolah), dan ingat.. bukan photobox/foto close up studio dengan efek² editan

7. Sebelum menyerahkan dokumen tersebut ke tangan perusahaan yang dilamar, jangan lupa berdoa agar resume loe mendatangkan hasil dan keajaiban .


Good luck ;)6


Title: Re: Konsultasi Karir dan Pekerjaan
Post by: Baby Doll on February 27, 2008, 03:02:31 PM

Persiapan sebelum Interview:

Setelah Surat Lamaran loe diterima dan berhasil menggugah hati company yang bersangkutan, bersiaplah untuk memasuki tahap yang paling menyenangkan:

Interview / Wawancara kerja

Beberapa tips:

1. Jika jam terbang interview loe kurang banyak, berlatihlah dengan pertanyaan² yg sering ditanyakan saat interview (bisa diliat di postingan paling atas)

2. Alangkah baiknya sebelum melakukan interview, loe membekali diri dengan pengetahuan tentang perusahaan tersebut. Misalnya bergerak di industri apa, sejarahnya, dll (ga usah ampe detail, garis besarnya aja)

3. Pastikan penampilan loe dalam kondisi prima dan ngga sakit²an. Gunakan pakaian yang formil, sopan, bersih, dan rapi. Berpakaianlah seperti orang sukses. Hindari bahan² jeans, wool, atau bahan2 trendy lainnya yg ngasih kesan non-formil.

4. Pastikan tidak ada bau-bau yang mengganggu seperti bau mulut, bau badan, bau rokok, dan bau bau lainnya

5. Pastikan rambut loe ngga gondrong (untuk pria), ngga berwarna norak (ijo, merah darah, pink, biru, silver, dll), dan cabut segala piercing loe (anting berjejer 3 dikuping, atau diidung, terlebih lagi di lidah)

6. Untuk wanita, hindari memakai aksesoris/perhiasan berlebihan. Cukup cincin kawin(untuk yang sudah menikah), atau jam tangan (terlihat lebih profesional). Pake scarf juga boleh asal yg formil, ga usah yang bulu2.

7. Gunakan pakaian dan sepatu yang bikin loe nyaman. Hindari menggunakan sendal, sepatu kets, atau sepatu boots. Untuk wanita yang ingin menggunakan highheels pastikan tidak lebih dari 5cm, dan gunakan sepatu dengan warna netral gelap seperti hitam,coklat, biru donker, krem (hindari putih, apalagi warna2 terang + bunga2).

8. Jangan sampai loe interview dengan perut kosong, atau minum terlalu banyak sebelom interview. Ngga mau kan kalo ada sound effect "kriuk2" dr perut pas ingin jawab pertanyaan, atau terpaksa ngerapetin kaki karena pengen pipis..

9. Percaya diri dan jawablah setiap pertanyaan dengan santai, jujur, dan yakin.

10. Jangan maenin kursi yang loe dudukin. Apalagi kursi yang bisa muter2.. jangan sampe saking gugupnya.. loe goyangin ke kiri dan ke kanan. Gw pernah nemu org yg lgs gugur wawancara cuma gara2 ginian :p

11. Matiin Handphone loe saat interview! Loe bakal dinilai kurang sopan dan kurang menghargai kalo HP loe ampe bunyi pas interview.

12. Dan berikut ini adalah hal² yang harus dihindari saat interview:

♥ Datang terlambat: Tett Tott.. udah pasti minus point
♥ Klihatan kesal karena menunggu lama
♥ Berpenampilan berlebihan
♥ Membawa tas belanja atau sejenisnya ke dalam ruang wawancara (better titipin di resepsionis, atau ngga usah bawa sema sekali)
♥ Mengajak teman atau keluarga saat wawancara (klo lo dianter, minta temen/keluarga loe nunggu di luar kantor)
♥ Duduk sebelum di persilahkan
♥ Masuk ke dalam ruangan wawancara tanpa mengetuk/mengucapkan permisi
♥ Meletakkan tas di atas meja wawancara (Taro aja dipangkuan)
♥ Membungkuk, menundukan kepala, tidak menatap si pewawancara
♥ Bertopang dagu di meja. Meskipun si interview tampangnya luarbiasa kece.. ga perlu ampe segitunya kali yah..
♥ Melipat tangan dimuka dada (mau sok cool mas?)
♥ Merokok atau mengulum permen saat wawancara/ngemil
♥ Membuka / memulai percakapan wawancara kerja ( SKSD )
♥ Memotong pembicaraan saat di wawancarai (belom diterima aja udah songong O_oX)
♥ Membual alias boong alias talking bullsh*t
♥ Mengkritik diri sendiri . Ini sih namanya ga niat "ngejual" diri..
♥ Mengkritik atau menjelek2an atasan loe yg sekarang atau yg lama
♥ Memberi informasi yg tidak relevan ( Ijazah palsu, pengalaman kerja palsu)
♥ Memberikan kesan bahwa loe sangat membutuhkan pekerjaan . Tetaplah bersikap profesional

Good Luck lagii ;)6


Title: Re: Konsultasi Karir dan Pekerjaan
Post by: qiqi on February 27, 2008, 03:25:58 PM

yup bagus kok topiknya ini,terutama untuk mereka2 yg mungkin sedang mencari kerja,atau mereka2 yg fresh graduate n belom punya pengalaman kerja.
juga kl bisa ntar ada yg kasi masukan untuk mereka2 yg ingin mencari pegawai ;D
soalnya untuk cari pegawai jg ada tekniknya sendiri loh,ga bisa sembarangan rekrut2 gitu.
ayo2 masukannya ;)6


Title: Re: Konsultasi Karir dan Pekerjaan
Post by: qiqi on February 27, 2008, 03:39:19 PM

Wawancara dan Tes Psikologi (Psikotes)


Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.

"Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini". Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.

Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah "... conversation directed to define purpose other than satisfaction in the conversation itself". Sedangkan menurut Weiner, "The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on some point."

Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.

Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang "berbeda", meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.

Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.

Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.


Cocok berbobot


Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan "the right man in the right place".

Dasar pemikiran lain kenapa perlu diadakan seleksi, yaitu adanya perbedaan potensi yang dimiliki setiap individu. Perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan dalam pola pikir, tingkah laku, minat, serta pandangannya terhadap sesuatu. Kondisi itu juga akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Bisa jadi suatu pekerjaan atau jabatan akan lebih berhasil bila dikerjakan oleh individu yang mempunyai bakat serta kemampuan seperti yang dituntut oleh persyaratan dari suatu pekerjaan atau jabatan itu sendiri.

Ada beberapa tujuan spesifik dari wawancara psikologi. Pertama, observasi. Dalam hal ini calon kar-yawan dilihat dan dinilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab pertanyaan, postur - terutama untuk pekerjaan yang memang membutuhkannya, seperti tentara, polisi, satpam, dan pramugari. Penilaian juga menyangkut bobot jawaban dan kelancaran dalam menjawab.

Demikian pula perilaku dan sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila berada dalam situasi yang baru dan mungkin menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip atau memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar.

Dalam hal bobot jawaban, misalnya, si calon bisa dinilai apakah ia memberikan jawaban yang dangkal atau tidak, atau malah berbelit-belit. Jawaban berupa "Ingin naik pesawat" atau "Ingin ke luar negeri" merupakan contoh jawaban yang dinilai dangkal atas pertanyaan alasan menjadi pramugari.

Sedangkan kelancaran dalam menjawab biasanya dinilai dari berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seorang calon karyawan untuk menjawab pertanyaan.

Dalam wawancara psikologi yang diperlukan sebenarnya jawaban spontan dan tidak mengada-ada. Misalnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak usah ditambah-tambahi atau malah berlagak sok pintar.

Tujuan berikutnya dalam tes wawancara adalah menggali data yang tidak didapatkan dari tes tertulis. Misalnya, apakah istri bekerja, anak bersekolah di mana, masih tinggal bersama orangtua atau tidak, serta apa judul skripsi dan berapa nilai yang didapat.

Yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penilaian adalah kecocokan data. Benarkah data yang ditulis oleh sang calon?

Atas dasar itu seorang psikolog sering melontarkan pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman dan intelegensi si calon. Misalnya, calon mengaku berpendidikan S2, maka diajukan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan itu. Bila jawabannya kurang bermutu, dapat saja diambil kesimpulan bahwa calon memiliki intelegensi yang kurang atau dianggap tidak serius selama menjalani proses pendidikan.

Sering juga terjadi hasil tes tulis bagus, tapi hasil wawancaranya kurang meyakinkan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin ia telah beberapa kali mengikuti psikotes atau pernah mengikuti bimbingan psikotes. Tes ulang dapat menjadi alat untuk mengatasi keraguan itu.

Dalam konteks di atas, tidaklah mungkin seorang calon membohongi psikolog. Riskan pula bila dia tidak menjawab dengan sebenarnya. Terbuka sudah kepribadiannya yang tidak jujur, padahal kejujuran merupakan prasyarat penting untuk perusahaan.

Pada wawancara untuk evaluasi karyawan atau promosi jabatan biasanya data curiculum vitae (CV) dari instansi atau perusahaan sudah diberikan semua dari Bagian Personalia.

Manfaat lain wawancara adalah melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis secara lengkap. Misalnya, sudah pernah mengalami psikotes atau belum. Kalau sudah, berapa kali? Untuk apa? Lulus atau tidak? Mungkin juga minat ataupun gaji yang diinginkan. Yang terakhir, manfaat wawancara yaitu untuk membuat keputusan.

Dari hasil pemeriksaan psikologi tertulis dan wawancara, dibuatlah kesimpulan, apakah calon ini memenuhi syarat seperti job description yang diberikan oleh perusahaan atau tidak.

Terkadang ada psikotes yang tidak menggunakan wawancara. Semua itu tergantung tujuan pemeriksaan, ketersediaan data yang mungkin sudah lengkap, serta tidak begitu mensyaratkan penampilan atau postur. Misalnya, bila yang diperlukan operator komputer, yang penting dia bisa komputer dan inteligensinya cukup.


Mengapa gagal?


Banyak calon karyawan gagal dalam psikotes, termasuk di dalamnya wawancara. Mengapa?

Sesungguhnya, hasil pemeriksaan psikologi bersifat rahasia, dalam arti tidak setiap orang dapat menerjemahkan dalam bahasa sehari-hari. Jadi, yang berhak adalah psikolog yang berkompeten.

Hal itu berbeda dengan tes kesehatan, di mana jenis kegagalan dapat disebutkan dengan jelas dan biasanya dapat pula dilihat. Sementara hasil psikotes masih merupakan data kasar berupa angka-angka sehingga perlu dijelaskan dalam bahasa awam oleh psikolog, untuk dijadikan data kualitatif.

Pada dasarnya psikotes bukan ujian. Psikotes tidak mengukur prestasi melainkan potensi dasar setiap individu. Dalam tes prestasi ada materi yang dapat dipelajari, misalnya bahasa Inggris. Bila seseorang mendapat nilai B dalam pelajaran itu, berarti penguasaan materi Bahasa Inggrisnya baik.

Sedangkan psikotes mengukur potensi dasar yang dimiliki tiap individu. Seseorang yang memang pada dasarnya cerdas, dites seperti apa pun tetap akan baik hasilnya. Asalkan dia serius pada saat mengerjakan dan tidak terganggu konsentrasinya sehingga dapat bekerja secara optimal.

Untuk mengurangi risiko gagal, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Yang pertama, penampilan fisik. Perhatikan dengan saksama apalagi bila profesi yang akan dimasuki mensyaratkan penampilan menarik - seperti pramugari, teller bank, atau sekretaris. Sedangkan tentara/polisi lebih menitik-beratkan pada postur ideal antara tinggi dan bobot badan, serta ada persyaratan minimal tinggi badan.

Perhatikan juga cara berpakaian, sebaiknya sesuaikan dengan situasi dan suasana. Misalnya, dalam wawancara untuk calon pramugari sebaiknya tidak mengenakan pakaian yang tidak selayaknya, seperti celana panjang berbahan jins. Atau menggunakan sepatu sandal, meskipun sedang mode.

Kerapian dan kesopanan berpakaian juga dipertimbangkan. Misalnya, tidak mengenakan kemeja yang lengan panjangnya dilipat, atau hanya mengenakan kaus, atau kemeja tidak dimasukkan.

Sikap pun memberikan nilai penting. Yang dimaksud dengan sikap ialah bagaimana si calon karyawan dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat. Sebaiknya bersikap wajar saja, tidak dibuat-buat, tetapi juga tidak tegang atau gugup.

Selain itu, biasanya dinilai pula kesopanan yang sesuai dengan norma. Misalnya, tidak tampak menjilat, mengetuk pintu bila akan masuk ruangan, atau kalau belum dipersilakan duduk, ya, jangan duduk dulu. Dalam menjawab pertanyaan tidak bertele-tele, langsung pada inti masalah. Kemudian menjawab secara jujur, tidak perlu ditutup-tutupi. Misalnya, pernah tidak naik kelas atau pernah gagal pada tes di perusahaan lain.

Selain itu, dalam menjawab tidak usah menggurui, meskipun si calon sudah memiliki pendidikan yang cukup tinggi, pengalaman cukup banyak, atau dari segi usia lebih tua daripada si pewawancara.

Jangan pula menjawab dengan sombong, misalnya mengaku sebagai atlet yang sudah keliling ke banyak negara dan memiliki segudang prestasi. Bangga boleh-boleh saja, tetapi kalau hasil psikologi tertulisnya kurang baik, tetap saja tidak lulus.

Yang tidak kalah penting, tidak usah bertanya. Meski merasa optimistis dengan hasil tes tulis dan merasa bisa mengerjakan, calon tidak perlu bertanya mengenai hasilnya. Pada dasarnya wawancara adalah tes juga sehingga hal ini akan mempengaruhi penilaian. Selain itu, situasi yang dihadapi saat itu adalah situasi tes, bukan konsultasi psikologi. Pertimbangkan pula banyak calon lain yang menunggu.

Umumnya, untuk memperoleh informasi penting dari calon karyawan digunakan metode FACT, yaitu:

F: Feeling. Tentang apa yang dirasakan oleh orang itu. Ditanyakan minatnya, gambaran pekerjaan, apakah juga sudah terbayang.
A: Action. Mengenai tindakan-tindakan apa yang telah dilakukan.
C: Condition. Kondisi/situasi/keadaan di mana kejadian itu berlangsung.
T: Thinking. Mengenai apa yang dipikirkan atau yang diinginkan oleh orang pada saat itu.

Pemahaman yang lebih baik tentang wawancara psikologi akan membuat kita lebih mudah mempersiapkan diri menghadapi jenis wawancara ini. Yang pasti, wawancara psikologi tidak perlu ditakuti dan tidak bisa dibohongi.

1 comment:

Unknown said...

Hahahaha... Completed n Lucu Juga... jadi ga grogi lagi gw gara2 baca postingan lo... Thankz ya... gw belajar lagi dech... dah jam 1 malem n jam 8 pagi gw psikotest :D KRONIZ... Thankz dech... By U