11.20.2009

Tertawa Itu ( benar ) Obat

Kata orang, tertawa itu obat paling baik.
Sebuah studi kecil-kecilan yang memberikan dosis humor sepanjang setahun kepada para pasien diabetes membuktikan bahwa tertawa setidaknya memang bisa membantu.
Tim peneliti di Loma Linda University, California, Amerika Serikat, membagi 20 pasien diabetes berisiko tinggi--seluruhnya dengan hipertensi dan hiperlipidemia (faktor risiko untuk penyakit jantung dan pembuluh darah)--menjadi dua kelompok.
Kedua kelompok itu lalu diberikan resep pengobatan diabetes yang standar.

Grup L--sebut saja begitu--mendapat asupan tambahan berupa tontonan humor seperti Srimulat di sini selama 30 menit setiap harinya.
Sedangkan grup lainnya yang berperan sebagai kontrol, Grup C, tidak mendapatkannya.
Perbedaan terapi ini dibuat selama setahun.

Studi baru berjalan dua bulan, pasien di kelompok 'tertawa' (Grup L) terdeteksi memiliki kadar hormon *epinephrine* dan *norepinephrine* yang lebih rendah.
Hormon-hormon itu bisa digunakan untuk mengukur kadar stres. Stres diketahui bisa berakibat fatal pada pasien diabetes.

Setelah genap 12 bulan, kolesterol HDL (kolesterol yang baik) meningkat 26 persen di Grup L, tapi hanya 3 persen dalam Grup C.
Dalam takaran lainnya, protein C-reaktif, penanda peradangan dan penyakit kardiovaskuler menurun 66 persen di kelompok 'tertawa' dan lagi-lagi hanya 26 persen penurunan yang
terekam di kelompok kontrol.

"Seorang ahli kesehatan yang baik semestinya tahu bahwa ada intervensi fisiologis intrinsik yang dibawa oleh emosi positif, seperti tertawa lepas, optimistis, dan rasa mengharap," ujar ketua tim studi, Lee Berk, dari Loma Linda University.

Hasil studi itu sejalan dengan riset yang pernah dilakukan sebelumnya yang menemukan bahwa humor bisa membuat kita lebih memiliki harapan. Riset pada 2005 di University of Maryland School of Medicine juga mengindikasikan tertawa menyebabkan rongga bagian dalam pembuluh darah mengembang, membuat aliran darah lebih kencang.
Aliran darah yang lebih lancar sejatinya penanda tubuh lebih sehat.

No comments: