1.22.2010

Jangan Melihat Kebelakan

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal diabad 19,
memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain
biola dengan diiringi orkestra penuh.

Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai
membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang
sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya
meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton
melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri
dan berteriak,"Hebat, hebat."

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk
duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu
senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat
pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu.

Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan satu senar". Dia
menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari
lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum
pada kejadian ini.

Renungan:
Hidup kita dipenuhi oleh persoalan,kekuatira n, kekecewaan dan semua hal
yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu
banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala
sesuatu yang kita tidak dapat ubah.

Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup
Anda?
Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, janganlah
melihat ke belakang,majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu.
Mainkanlah itu dengan indahnya.

No comments: