1.22.2010

Ketika Demam Berdarah tak Tertolong lagi

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit populer saat terjadi perubahan musim yang tak menentu. Meski bukan penyakit langka yang tak ada obatnya, DBD bisa begitu mematikan jika cairan dalam tubuh terkuras cepat.

Demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit penderita yang terinfeksi dengeu. DBD bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia.

Beberapa orang yang terinfeksi virus ini ada yang menimbulkan gejala, tapi ada juga yang tidak bergejala sama sekali. Gejala yang muncul tidak spesifik kadang lemas, mual, sakit kepala atau sakit pada sendi yang kerap diabaikan banyak orang karena dianggap bukan sakit serius.

Masa inkubasi penyakit ini 5-8 hari, tapi yang perlu diwaspadai demam turun naik saat hari ketiga yang menjadi masa kritis. Terkadang pasien yang badannya demam tinggi bisa langsung turun.

Pemeriksaan darah terutama kadar trombosit dan Hb (hemoglobin) harus terus dilakukan karena pada masa kritis ini trombosit bisa tiba-tiba drop. Pada pasien demam berdarah jumlah trombosit baru turun setelah hari ke 4 atau bahkan hari ke 6. Selain itu jika sudah muncul gejala pada tubuh, berarti orang tersebut sudah mengalami infeksi kedua.

"Pada kondisi tertentu demam berdarah bisa tidak tertolong lagi seperti mengalami pendarahan yang banyak, trombosit semakin turun serta mengalami shock (pembuluh darah yang mengempes),"

Jika seseorang mengalami shock, maka pembuluh darah akan mengecil sehingga perlu diperlebar. Akibatnya tubuh akan sulit untuk mengejar jumlah cairan yang kurang dalam tubuh.

"Masa-masa kritis demam berdarah adalah pada hari kelima. Jika tidak tertangani dengan baik maka trombosit akan turun dengan hebat dan memungkinkan terjadinya shock meskipun demamnya kadang sudah turun, karena itu tetap harus diwaspadai," ujar dokter yang menyelesaikan kuliah kedokterannya tahun 1987.

Bagaimana jika penderita penyakit berat terkena DBD?

dr Kasim menuturkan jika pasien memiliki penyakit diabetes maka kondisinya bisa memburuk saat terkena DBD. Karena tubuh penderita diabetes sudah terinfeksi maka ketika terkena DBD akan memicu gula darah meningkat. Akibatnya cairan dalam tubuh bisa tertarik keluar sehingga tubuh semakin kekurangan cairan. Cairan dalam tubuh yang semakin menurun bisa mengakibatkan turunnya jumlah trombosit.

Maka itu dia menyarankan jika seseorang sudah merasa badannya tidak enak sebaiknya segera minum air putih yang banyak usahakan 2 liter air per hari yang harus dikonsumsi terpenuhi.

Bagi orang yang memiliki riwayat penyakit diabetes atau ginjal, sebaiknya asupan air lebih banyak dibandingkan dengan orang yang normal. Karena jumlah cairan yang terpenuhi dapat mencegah terjadinya penurunan trombosit serta bisa dijadikan sebagai pertolongan pertama.

"Jika kita merasa demam lebih dari 3 hari dan tidak turun-turun, sebaiknya segera periksa darah. Kalau hasilnya normal tetap harus kontrol darah setiap hari hingga hari ketujuh," ungkap dokter yang berpraktik di RS ASRI Jakarta.

Penanganan untuk demam berdarah adalah mengontrol darah dan jumlah cairan dalam tubuh. Jika pasien mau memeriksakan darah setiap hari dan banyak mengonsumsi cairan, maka bisa saja pasien tersebut tak perlu dirawat di rumah sakit.

Tidak ada jaminan jika pernah terkena demam berdarah tidak akan terkena lagi. Karena itu tetap jaga lingkungan sekitar, konsumsi air sesuai kebutuhan dan waspadai setiap gejala yang muncul pada tubuh.

No comments: