1.22.2008

Saat Hening

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Selasa, 15 Januari 2008
Bacaan : Mazmur 4:7-9
Setahun: Kejadian 43-45

Nats: Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur,
sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam
dengan aman (Mazmur 4:9)

Judul:
SAAT HENING

Dalam buku The Simple Path karya Lucinda Vardey, Ibu Teresa
mengatakan bahwa di tengah melayani kaum papa di Calcuta, India,
waktu untuk menyendiri atau saat teduh begitu sulit didapat. Di
tengah pelayanan yang sibuk, privasi menjadi "barang" mahal, terlebih
keheningan. Dalam kesibukan, keheningan adalah sebuah kelangkaan.
Namun, Ibu Teresa melanjutkan bahwa kita harus tetap bisa mengambil
waktu untuk bersaat teduh di tengah kesibukan, bahkan di antara
keributan dan kebisingan sekalipun.

Hening hampir selalu dimaknai sebagai kesunyian. Padahal, hening
yang kita cari lebih dari sekadar itu, yaitu hening dalam arti
keleluasaan berteduh di tengah gempuran pergulatan hidup yang
"bising". Hening, seperti kata sang pemazmur, adalah ketenteraman
untuk membaringkan diri, saat Tuhan membiarkan kita diam dengan aman
(Mazmur 4:9). Hening di sini bukan sekadar berarti lingkungan sekitar
yang sepi. Hening juga bukan berarti malam yang larut tanpa suara.

Hening adalah saat di mana kita dapat merasakan kehadiran Tuhan,
sehingga kita dapat membaringkan diri dengan tenang dan tenteram.
Dengan demikian, kita dapat merasakan keteduhan, sekalipun kita
sedang berada di tengah keramaian, karena hening itu bukan dinikmati
oleh telinga kita, tetapi oleh hati yang teduh. Hening bisa terjadi
saat kesibukan dan keingarbingaran menerkam diri kita. Itulah yang
dialami oleh Daud dan terekspresi dalam mazmurnya. Marilah kita
menikmati keheningan, di saat kita bekerja maupun saat beristirahat,
di saat sunyi maupun saat suasana ramai. Izinkan Tuhan meneduhkan
lautan kehidupan kita dengan kuasa-Nya. Mari Tuhan, teduhkan hati
saya --AGS

HENING MERUWAT HATI KITA SEMAKIN DEKAT DENGAN TUHAN
SEMAKIN DEKAT DAN SEMAKIN DEKAT LAGI


Mazmur 4:6-8

6 (4-7) Banyak orang berkata: "Siapa yang akan memperlihatkan
yang baik kepada kita?" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami,
ya TUHAN!
7 (4-8) Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak
dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.
8 (4-9) Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera
tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam
dengan aman.


%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: