2.15.2008

Cinta Marlin

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Rabu, 13 Februari 2008
Bacaan : Mazmur 139
Setahun: Bilangan 13-15

Nats: Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada
satu pun dari padanya (Mazmur 139:16)

Judul:
CINTA MARLIN

Marlin dan Coral, sepasang ikan badut, sedang menanti telur-telur
mereka menetas. Mereka asyik membicarakan nama anak-anak mereka
nanti. Mereka juga mengenang masa indah pertemuan mereka dulu. Namun,
rupanya bahaya mengintai mereka. Seekor barakuda berkelebat dan
menerjang sarang mereka! Akibatnya, Marlin kehilangan Coral dan
seluruh telur mereka. Seluruhnya? Oh, ternyata masih tertinggal satu
butir! Dengan penuh sayang Marlin melindungi telur itu, dan bertekad
untuk selalu melindunginya. Nemo, nama ikan dari telur yang tersisa
itu, sudah dicintai ayahnya, bahkan sebelum ia menetas.

Cinta Marlin dalam film Finding Nemo mengingatkan kita akan kasih
ilahi. Namun kasih-Nya jauh lebih besar! Mari kita perhatikan.
Manusia baru bisa menyambut bahagia seorang anak saat mereka tahu ada
janin yang hadir dalam kandungan seorang wanita. Namun sungguh luar
biasa Allah. Dia telah mencintai kita bahkan sebelum kita hadir di
rahim ibu kita (ayat 13)!

Selanjutnya, orang mungkin menyukai kita karena berwajah cantik atau
tampan, berdompet tebal, berbakat mengagumkan, berkedudukan tinggi,
atau berjasa baik. Dengan kata lain, kita dicintai karena kinerja
atau kebaikan kita. Namun, Allah mengasihi kita jauh sebelum kita
mampu melakukan sesuatu bagi Dia (ayat 16). Allah bahkan tetap
mengasihi sekalipun kita kerap memberontak kepada-Nya, karena Dia
telah memutuskan untuk mengasihi kita.

Hari ini, sejak kita bangun di pagi hari, kasih Allah sudah menyambut
kita. Mari kita menghambur ke dalam pelukan-Nya dan mengucap syukur!
-- ARS

TAK ADA KASIH YANG MAMPU MENYAMAI
KASIH ALLAH KITA

Mazmur 139:1-24

1. Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau
menyelidiki dan mengenal aku;
2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau
mengerti pikiranku dari jauh.
3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring,
segala jalanku Kaumaklumi.
4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya,
semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau
menaruh tangan-Mu ke atasku.
6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak
sanggup aku mencapainya.
7. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat
lari dari hadapan-Mu?
8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh
tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di
ujung laut,
10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan
kanan-Mu memegang aku.
11 Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku,
dan terang sekelilingku menjadi malam,"
12 maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam
menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku
dalam kandungan ibuku.
14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan
ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar
menyadarinya.
15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku
dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah;
16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada
satupun dari padanya.
17. Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa
besar jumlahnya!
18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada
pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
19 Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga
menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah,
20 yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau
dengan sia-sia.
21 Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci
Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang
bangkit melawan Engkau?
22 Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku.
23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku
dan kenallah pikiran-pikiranku;
24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan
yang kekal!



%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: