5.05.2008

Ilmu Padi

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Rabu, 30 April 2008
Bacaan : Daniel 4:1-37
Setahun: 1 Tawarikh 12-14

Nats: Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan
memuliakan Raja Surga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar
dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan
mereka yang berlaku congkak (Daniel 4:37)

Judul:
ILMU PADI

Ketika kompetisi Liga Jerman musim 2007-2008 bergulir, Luca Toni dan
Miroslav Klose -- dua pemain yang baru bergabung dengan Bayern
Munich saat itu -- menjadi bahan pemberitaan hangat. Bukan saja
keterampilan mereka dalam mengolah bola, melainkan juga kepaduan
mereka bekerja sama dalam menciptakan gol demi gol. Karena prestasi
mengagumkan itu, mereka dijuluki pasangan maut. Bahkan Otmar
Hitzfeld, sang pelatih, menyebut kedua pesebak bola itu sebagai
"Hadiah dari Tuhan bagi Munich ".

Namun di tengah banjir pujian tersebut, Klose tetap rendah hati.
Keberhasilan yang ia raih tidak membuatnya menepuk dada. "Yang
terbaik adalah tidak terlalu banyak membicarakan bagaimana baiknya
kondisi saya dan Toni saat ini. Justru yang harus dikritisi dari
kami adalah, kami belum memanfaatkan semua peluang yang kami
miliki." Begitu tanggapan Klose terhadap semua pujian itu.

Lawan rendah hati adalah tinggi hati atau sombong. Jika rendah hati
merupakan awal kehormatan, maka tinggi hati merupakan awal
kehancuran. Kisah Raja Nebukadnezar menjadi cermin dan mengingatkan
kita bahwa Allah tidak berkenan kepada orang yang congkak. Sehebat
apa pun prestasi yang kita capai, prestasi itu pasti akan berkurang
nilainya ketika kita menjadi sombong karenanya. Kesombongan tidak
akan menaikkan derajat kita di mata orang lain, sebaliknya malah
akan merendahkan diri kita sendiri. Seperti dikatakan oleh penulis
Amsal, "Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati,
menerima pujian" (Amsal 29:23). Jadi, betapa indahnya bila kita
mempelajari dan menjalankan "ilmu padi"; semakin berisi, semakin
merunduklah ia -AYA

BUKAN YANG CONGKAK, BUKAN YANG SOMBONG,
YANG DISAYANGI HANDAI DAN TOLAN

Daniel 4:1-37

1. Dari raja Nebukadnezar kepada orang-orang dari segala
bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang diam di seluruh bumi:
"Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu!
2 Aku berkenan memaklumkan tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang
telah dilakukan Allah yang maha tinggi kepadaku.
3 Betapa besarnya tanda-tanda-Nya dan betapa hebatnya
mujizat-mujizat-Nya! Kerajaan-Nya adalah kerajaan yang kekal dan
pemerintahan-Nya turun-temurun!
4. Aku, Nebukadnezar, diam dalam rumahku dengan tenang dan hidup
dengan senang dalam istanaku;
5 lalu aku mendapat mimpi yang mengejutkan aku, dan khayalanku
di tempat tidurku serta penglihatan-penglihatan yang kulihat
menggelisahkan aku.
6 Maka aku mengeluarkan titah, bahwa semua orang bijaksana di
Babel harus dibawa menghadap aku, supaya mereka memberitahukan
kepadaku makna mimpi itu.
7 Kemudian orang-orang berilmu, ahli jampi, para Kasdim dan
ahli nujum datang menghadap dan aku menceritakan kepada mereka
mimpi itu, tetapi mereka tidak dapat memberitahukan maknanya
kepadaku.
8 Pada akhirnya Daniel datang menghadap aku, yakni Daniel yang
dinamai Beltsazar menurut nama dewaku, dan yang penuh dengan roh
para dewa yang kudus. Lalu kuceritakan kepadanya mimpi itu:
9 Hai Beltsazar, kepala orang-orang berilmu! Aku tahu, bahwa
engkau penuh dengan roh para dewa yang kudus, dan bahwa tidak ada
rahasia yang sukar bagimu! Sebab itu inilah riwayat penglihatan
mimpi yang kudapat, maka ceritakanlah kepadaku maknanya.
10 Adapun penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu,
demikian: di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat
tinggi;
11 pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke
langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi.
12 Daun-daunnya indah, buahnya berlimpah-limpah, padanya ada
makanan bagi semua yang hidup; di bawahnya binatang-binatang di
padang mencari tempat bernaung dan di dahan-dahannya bersarang
burung-burung di udara, dan segala makhluk mendapat makanan dari
padanya.
13 Kemudian dalam penglihatan yang kudapat di tempat tidurku
itu tampak seorang penjaga, seorang kudus, turun dari langit;
14 ia berseru dengan nyaring, demikian katanya: Tebanglah pohon
itu dan potonglah dahan-dahannya, gugurkanlah daun-daunnya dan
hamburkanlah buah-buahnya! Biarlah binatang-binatang lari dari
bawahnya dan burung-burung dari dahan-dahannya!
15 Tetapi biarkanlah tunggulnya tinggal di dalam tanah, terikat
dengan rantai dari besi dan tembaga, di rumput muda di padang;
biarlah ia dibasahi dengan embun dari langit dan bersama-sama
dengan binatang-binatang mendapat bagiannya dari rumput di bumi!
16 Biarlah hati manusianya berubah dan diberikan kepadanya
hati binatang. Demikianlah berlaku atasnya sampai tujuh masa
berlalu.
17 Titah ini adalah menurut putusan para penjaga dan hal ini
menurut perkataan orang-orang kudus, supaya orang-orang yang
hidup tahu, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia
dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, bahkan orang
yang paling kecil sekalipun dapat diangkat-Nya untuk kedudukan
itu.
18 Itulah mimpi yang telah kudapat, aku, raja Nebukadnezar;
sekarang engkau, Beltsazar, katakanlah kepadaku maknanya, sebab
semua orang bijaksana dari kerajaanku tidak dapat memberitahukan
maknanya kepadaku; tetapi engkaulah yang sanggup, karena engkau
penuh dengan roh para dewa yang kudus!"
19. Lalu berdirilah Daniel yang namanya Beltsazar, tercengang
beberapa saat, pikiran-pikirannya menggelisahkan dia. Berkatalah
raja: "Beltsazar, janganlah mimpi dan maknanya itu menggelisahkan
engkau!" Beltsazar menjawab: "Tuanku, biarlah mimpi itu tertimpa
atas musuh tuanku dan maknanya atas seteru tuanku!
20 Pohon yang tuanku lihat itu, yang bertambah besar dan kuat,
yang tingginya sampai ke langit dan yang terlihat sampai ke
seluruh bumi,
21 yang daun-daunnya indah dan buahnya berlimpah-limpah dan
padanya ada makanan bagi semua yang hidup, yang di bawahnya ada
binatang-binatang di padang dan di dahan-dahannya bersarang
burung-burung di udara--
22 tuankulah itu, ya raja, tuanku yang telah bertambah besar
dan kuat, yang kebesarannya bertambah sampai ke langit, dan yang
kekuasaannya sampai ke ujung bumi!
23 Tentang yang tuanku raja lihat, yakni seorang penjaga,
seorang kudus, yang turun dari langit, sambil berkata: Tebanglah
pohon ini dan binasakanlah dia, tetapi biarkanlah tunggulnya ada
di dalam tanah, terikat dengan rantai dari besi dan tembaga, di
rumput muda di padang, dan biarlah ia dibasahi dengan embun dari
langit dan mendapat bagiannya bersama-sama dengan
binatang-binatang di padang, hingga sudah berlaku yang demikian
atasnya sampai tujuh masa berlalu--
24 inilah maknanya, ya raja, dan inilah putusan Yang Mahatinggi
mengenai tuanku raja:
25 tuanku akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggal
tuanku akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepada
tuanku akan diberikan makanan rumput, seperti kepada lembu, dan
tuanku akan dibasahi dengan embun dari langit; dan demikianlah
akan berlaku atas tuanku sampai tujuh masa berlalu, hingga tuanku
mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia
dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
26 Yang dikatakan tentang membiarkan tunggul pohon itu,
berarti: kerajaan tuanku akan kembali tuanku pegang segera
sesudah tuanku mengakui, bahwa Sorgalah yang mempunyai kekuasaan.
27 Jadi, ya raja, biarlah nasihatku berkenan pada hati tuanku:
lepaskanlah diri tuanku dari pada dosa dengan melakukan keadilan,
dan dari pada kesalahan dengan menunjukkan belas kasihan terhadap
orang yang tertindas; dengan demikian kebahagiaan tuanku akan
dilanjutkan!"
28. Semuanya itu terjadi atas raja Nebukadnezar;
29 sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia sedang
berjalan-jalan di atas istana raja di Babel,
30 berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang
dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah
kubangun menjadi kota kerajaan?"
31 Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari
langit: "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa
kerajaan telah beralih dari padamu;
32 engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu
akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan
diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah
akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau
mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia
dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!"
33 Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas
Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput
seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai
rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan
kukunya seperti kuku burung.
34. Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku,
Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi
kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan
memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah
kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun.
35 Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut
kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan
tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata
kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?"
36 Pada waktu akal budiku kembali kepadaku, kembalilah juga
kepadaku kebesaran dan kemuliaanku untuk kemasyhuran kerajaanku.
Para menteriku dan para pembesarku menjemput aku lagi; aku
dikembalikan kepada kerajaanku, bahkan kemuliaan yang lebih besar
dari dahulu diberikan kepadaku.
37 Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan
memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan
jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka
yang berlaku congkak.




%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: