5.16.2008

Pencipta Serjarah

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Kamis, 15 Mei 2008
Bacaan : Yohanes 6:1-14
Setahun: 2 Tawarikh 28-30

Nats: Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan
dua ikan (Yohanes 6:9)

Judul:
PENCIPTA SEJARAH

Suatu Minggu pagi, salju menyelimuti Colchester di Inggris. Semula
John Egglen berniat tinggal di rumah, sebab berjalan kaki hampir 10
kilometer ke gereja dalam cuaca bersalju tidaklah mudah. Namun,
tanggung jawab sebagai diaken membuatnya berubah pikiran. Di gereja,
hanya 12 jemaat yang hadir dan satu jiwa baru -- seorang remaja 13
tahun. Pendeta tidak bisa datang karena rumahnya tertimbun salju.
Sebagian jemaat menyarankan kebaktian ditiadakan. Namun, Egglen
tetap mengadakan kebaktian. Karena pendeta tidak hadir, Egglen pun
berkhotbah. Khotbahnya begitu buruk, sebab ia memang tak bertalenta
di situ dan baru pertama kali berbicara di depan banyak orang.
Namun, setelah mendengar khotbah itu, remaja tersebut menyerahkan
diri kepada Tuhan.

Tahukah Anda, siapa remaja itu? Charles Haddon Spurgeon! Seorang
pengkhotbah legendaris di Inggris. Andai Egglen memutuskan tinggal
di rumah dan meniadakan kebaktian, mungkin Inggris atau bahkan
kekristenan takkan pernah memiliki Spurgeon. Pada Minggu pagi yang
dingin itu, Egglen mencatat sejarah.

Sesungguhnya, setiap hari kita punya kesempatan mencipta sejarah.
Mungkin Anda seorang guru Sekolah Minggu yang menghadapi murid-murid
bandel. Namun, tetaplah setia, sebab siapa tahu kelak seorang dari
mereka akan dipakai Tuhan dengan luar biasa. Ingat pula kisah
Agustinus. Setiap hari -- selama 14 tahun -- ibunya berdoa bagi
Agustinus hingga ia bertobat dan mengguncang dunia dengan
pelayanannya. Anak kecil dalam Yohanes 6 juga adalah anak biasa,
yang bahkan namanya tidak dikenal. Namun lewat kemurahan hatinya,
mukjizat Yesus tercatat dalam Alkitab -PK

SETIAP ADA KESEMPATAN, LAKUKANLAH YANG TERBAIK
MAKA KITA AKAN BERKESEMPATAN UNTUK MENCIPTA SEJARAH

Yohanes 6:1-14

1. Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu
danau Tiberias.
2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka
melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap
orang-orang sakit.
3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan
murid-murid-Nya.
4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa
orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia
kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka
ini dapat makan?"
6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri
tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak
akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat
sepotong kecil saja."
8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon
Petrus, berkata kepada-Nya:
9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan
dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di
tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu,
kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan
membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian
juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka
kehendaki.
12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada
murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih
supaya tidak ada yang terbuang."
13 Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul
penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih
setelah orang makan.
14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah
diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi
yang akan datang ke dalam dunia."



%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: