6.20.2008

Jerih Lelah

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Selasa, 17 Juni 2008
Bacaan : Mazmur 126
Setahun: Mazmur 20-23

Nats: Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai
dengan bersorak-sorai (Mazmur 126:5)

Judul:

JERIH LELAH

Beberapa waktu lalu, harian Kompas pernah memuat kisah tentang Mak
Tino, seorang perempuan tua berusia 63 tahun asal Cilacap. Sehari-hari
ia bekerja sebagai pengumpul beras sisa yang jatuh dari truk
pengangkut beras di pasar induk Cipinang. Rata-rata per hari ia bisa
mengumpulkan 5 kilogram beras, yang dijualnya untuk makanan ayam
seharga lima ribu rupiah. Dengan pendapatan seadanya itu, ia mampu
menyekolahkan tiga anaknya sampai lulus SMP di kampungnya. Mak Tino
tidak pernah menyesali jalan hidupnya. Ia sadar betul, itulah "bagian
perjuangan" yang harus ia jalani.

Pada dasarnya, hidup adalah perjuangan; yakni perjuangan untuk meraih
cita-cita, perjuangan untuk mewujudkan harapan. Selain itu kita juga
harus berjuang untuk memenuhi panggilan hidup beriman; yakni menjadi
berkat bagi dunia ini, serta membuat dunia di mana kita berada menjadi
tempat yang lebih baik (Kisah Para Rasul 13:47). Sebagaimana dalam
sebuah perjuangan pada umumnya, berlaku pula pepatah ini: "Berakit-
rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian."

Jangan berkecil hati kalau karena mengejar cita-cita kita harus
berlelah-lelah. Jangan patah hati kalau karena menanti-nanti harapan
kita harus berpayah-payah. Dan jangan tawar hati kalau karena
memperjuangkan iman kita harus bersusah-susah. Menaburlah terus dengan
tekun dan teguh. Jerih lelah kita tidak akan sia-sia. Inilah yang
dinyatakan oleh pemazmur dalam bacaan kita. Bahwa akan ada saatnya,
kita menuai buah hasil kita "menabur benih" (ayat 6) —AYA

JERIH LELAH KITA SELAMA MENABUR BENIH
TIDAK AKAN SIA-SIA

Mazmur 126

1 Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita
seperti orang-orang yang bermimpi.
2 Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita
dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara
bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-
orang ini!"
3 TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita
bersukacita.
4 Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air
kering di Tanah Negeb!
5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai
dengan bersorak-sorai.
6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti
pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

No comments: