6.20.2008

Kualitas Pekerjaan

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Senin, 16 Juni 2008
Bacaan : Kolose 3:22-25
Setahun: Mazmur 16-19

Nats: Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23)


Judul:

KUALITAS PEKERJAAN

Kualitas sebuah pekerjaan tidak ditentukan oleh "nilai rohani" yang
terkandung dalam pekerjaan itu—misalnya pendeta atau orang yang
bekerja di lembaga keagamaan, tetapi oleh motivasi yang mendasarinya.
Seorang petani yang bekerja dengan motivasi "bekerja buat Tuhan", akan
lebih bernilai karyanya, daripada pendeta yang berkhotbah sekadar
untuk mendapatkan honorarium atau pujian.

Pekerjaan apa pun—selain tentunya baik dan benar—yang penting sungguh-
sungguh dilakukan untuk Tuhan. Ada sebuah sajak yang dikutip oleh Pdt.
Eka Darmaputera dalam salah satu bukunya, Tuhan dari Poci dan Panci.
Konon sajak itu ditulis oleh seorang pekerja rumah tangga berumur 19
tahun:
Tuhan dari setiap poci dan panci,
aku tak punya cukup waktu, bukan pula seorang ahli,
untuk menjadi anak-Mu dengan mengerjakan yang suci-suci.
Tapi jadikanlah aku anak-Mu melalui makanan yang kusaji.
Jadikanlah aku anak-Mu melalui piring-piring yang kucuci.
Hangatilah dapur ini dengan kasih-Mu.
Terangi dapur ini dengan sinar-Mu.
Sama seperti ketika Engkau menyajikan makanan di tepi danau,
atau ketika perjamuan malam.
Dan terimalah pekerjaanku yang sehari-hari ini,
yang kukerjakan bagi Engkau sendiri.

Nasihat Paulus memang ditujukan bagi para hamba dalam hal ketaatan
kepada tuannya. Namun juga berlaku bagi semua orang dalam setiap
profesi. Bukankah setiap profesi sangat berarti, jika dikerjakan
sebagai bagian dari persembahan kepada Tuhan? —AYA

BILA PEKERJAANMU MENYAPU JALAN
LAKUKAN SEPERTI BEETHOVEN MENGGUBAH LAGU —M. LUTHER KING

Kolose 3:22-25

22 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala
hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka,
melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
24 Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang
ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu
hamba-Nya.
25 Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu,
karena Tuhan tidak memandang orang.



%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: