6.06.2008

Kambing Hitam

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Kamis, 5 Juni 2008
Bacaan : Kejadian 3:1-21
Setahun: Ayub 19-21

Nats: Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia,
yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban (Ibrani
4:13)

Judul:

KAMBING HITAM

Sebuah cerita humor. Suatu hari Iblis bertemu Tuhan. "Tuhan, manusia
itu keterlaluan. Mereka yang korupsi, mencuri, membunuh, saya yang
disalahkan. Kata mereka, digoda Iblis," keluhnya. "Sama, Aku juga
begitu, Blis. Banjir, kecelakaan lalu lintas, suami istri bercerai,
mereka bilang, sudah kehendak Tuhan," kata Tuhan pula.

Begitulah kecenderungan manusia; lari dari tanggung jawab, senang
mencari kambing hitam, melemparkan kesalahan kepada pihak lain. Itu
juga yang terjadi di Taman Eden, ketika manusia jatuh ke dalam dosa.
Adam yang telah melanggar perintah Tuhan dengan memakan buah
"terlarang" itu, melemparkan kesalahan kepada Hawa (ayat 12). Hawa pun
tidak terima, sehingga ia juga melemparkan kesalahannya kepada ular
(ayat 13).

Tentu saja ini kecenderungan buruk. Sebab dengan melemparkan kesalahan
kepada pihak lain, bukan saja berarti kita telah melipatgandakan dosa
kita, tetapi kita juga jadi tidak belajar dari kesalahan. Lagipula,
betapa pun cerdiknya kita bersembunyi dari dosa, kita tidak bisa lari
dari Tuhan. Seperti Adam dan Hawa, kita tidak dapat mengelak dari
akibat dosa. Pada akhirnya, kita harus mempertanggungjawabkan setiap
dosa kita di hadapan Tuhan.

Dosa, kalau dibiarkan akan "menggelinding" melahirkan dosa-dosa
lainnya. Tidak ada jalan lain, kita harus memutus mata rantai dosa;
dengan mengakui dan bertanggung jawab atasnya. Untuk sesaat mungkin
kita akan "sakit" menanggung akibatnya, tetapi itu lebih baik daripada
kita harus menanggung akibat yang berkepanjangan —AYA

BERANI BERTANGGUNG JAWAB ADALAH SALAH SATU CIRI
WATAK DAN PRIBADI YANG DEWASA

Kejadian 3:1-21

1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat
yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan
itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan
kamu makan buahnya, bukan?"
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam
taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
tidak akan mati,
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
yang baik dan yang jahat."
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan
sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan
suaminyapun memakannya.
7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-
jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia
dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan
dalam taman.
9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya:
"Di manakah engkau?"
10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman
ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku
bersembunyi."
11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang
engkau makan itu?"
12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah
yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang
memperdayakan aku, maka kumakan."
14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau
berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di
antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan
menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan
kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung
akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan
anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan
berkuasa atasmu."
17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah
tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari
rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan
tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau
kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil;
sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang
menjadi ibu semua yang hidup.
21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia
dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.



%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: