6.06.2008

Meledak Seperti Pisol

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Jumat, 6 Juni 2008
Bacaan : Efesus 4:20-32
Setahun: Ayub 22-25

Nats: Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa:
Janganlah matahari terbenam, sebelum padam kemarahanmu (Efesus
4:26)

Judul:

MELEDAK SEPERTI PISTOL

Seorang perempuan yang suka marah-marah berusaha membenarkan
kebiasaannya, "Kalau amarah saya sudah bisa meledak, berarti persoalan
selesai. Jadi daripada dipendam, lebih baik diluapkan saja. Betul,
tidak?" Temannya pun menimpali, "Yah, tapi kemarahanmu itu seperti
pistol. Hanya dengan satu ledakan, kerusakan yang terjadi bisa sangat
fatal." Kemarahan memang emosi yang pelik. Ada orang yang gampang
sekali meledak amarahnya, seperti perempuan di atas. Ada orang yang
suka menyimpan kemarahannya; sehingga menjadi akar pahit. Namun, ada
pula orang yang tak bisa marah. Ia cukup menyalahkan diri sendiri, dan
akhirnya depresi.

Apakah marah itu dosa? Alkitab tidak menyatakan bahwa kita tidak boleh
marah. Hanya, kita perlu menghadapi kemarahan secara wajar. Ada
saatnya kita juga perlu marah. Namun, Alkitab membatasi agar kita
jangan memendam kemarahan hingga menjadi dendam (ayat 26). Kita mesti
berjaga-jaga agar tak terjebak dalam amarah yang mengundang pengaruh
Iblis (ayat 27).

Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, nasihat Paulus tentang amarah
ini ditaruh dalam konteks pelatihan rohani untuk menanggalkan manusia
lama dan mengenakan manusia baru (ayat 23,24). Dalam proses ini kita
ditantang untuk secara lebih tenang dan dewasa mengenali hal-hal yang
memang sepatutnya memicu kemarahan, menyadari bahaya amarah yang tak
terkendali, serta menjauhi amarah yang mendatangkan dosa.

Saat terjadi kecurangan atau ketidakadilan, misalnya, kita boleh
marah. Namun, jangan asal meledak seperti pistol. Belajarlah
mengungkapkan kemarahan dengan semestinya —ARS

KEMARAHAN TIDAKLAH JAHAT. APA YANG KITA LAKUKAN DENGAN KEMARAHAN
ITULAH YANG MEMBUAT PERBEDAAN
Efesus 4:20-32

20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di
dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu,
harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh
nafsunya yang menyesatkan,
23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang
lain, karena kita adalah sesama anggota.
26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah
matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia
bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya
sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang
berkekurangan.
29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah
perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka
yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah
memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah
hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih
mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus
telah mengampuni kamu.


%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: