7.18.2008

Bersahabat

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 11 Juli 2008
Bacaan : Kisah Para Rasul 10:24-35
Setahun: Mazmur 115-118
Nats: Betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul ...
[dengan] orang-orang yang bukan Yahudi. Tetapi ... aku tidak
boleh menyebut seorang pun najis (Kisah Para Rasul 10:28)

Judul:
BERSAHABAT

Dengan telepon genggam, dewasa ini orang dapat lebih leluasa
berkomunikasi ketimbang sepuluh tahun lalu. Harga telepon genggam pun
semakin terjangkau. Namun anehnya, penelitian menunjukkan bahwa
pemakai telepon genggam rata-rata hanya menghubungi empat orang
secara rutin dan intensif. Padahal daftar kontaknya berisi ratusan
nomor telepon. Itu berarti, walaupun ada begitu banyak kenalan, hanya
segelintir orang yang dijadikan sahabat.

Banyak orang cenderung memilih-milih teman dalam bergaul. Akibatnya,
kita kerap membuat tembok pembatas, seperti suku, budaya, status
sosial, maupun agama, sehingga lingkaran pergaulan kita malah menjadi
sempit. Para murid Yesus pun semula bersikap demikian. Petrus,
sebagai orang Yahudi dilarang keras berkunjung ke rumah Kornelius,
orang Italia. Mereka dianggap orang kafir. Namun, pandangan Petrus
segera berubah setelah Kristus menyadarkannya bahwa Tuhan tidak
membeda-bedakan orang (ayat 34). Jadi, ia pun pergi mengunjungi
Kornelius, sebab Tuhan ingin memakainya menjadi saluran berkat bagi
"orang kafir" itu. Keberanian Petrus menerobos tradisi dan membangun
relasi membuahkan berkat besar. Hasilnya, seisi rumah Kornelius pun
diselamatkan.

Allah mencintai orang-orang yang hidup di sekitar kita dan ingin
menunjukkan cinta-Nya kepada mereka, melalui kita. Hal ini hanya
dapat terjadi apabila kita bersedia membuka diri untuk bersahabat
dengan siapa saja. Belajar mencintai yang Tuhan cintai. Coba periksa
lagi daftar kontak Anda. Adakah orang yang perlu dijadikan sahabat?
-JTI

SEBAGAI SAHABAT ALLAH
KITA HARUS BERSAHABAT DENGAN SEMUA YANG ALLAH KASIHI


Kisah Para Rasul 10:24-35

24 Dan pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea.
Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak
saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul.
25 Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan
sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus.
26 Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya
manusia saja."
27 Dan sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati
banyak orang sedang berkumpul.
28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya
larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang
yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah
menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis
atau tidak tahir.
29 Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil,
lalu datang ke mari. Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu
memanggil aku."
30 Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu
yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang
berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku,
pakaiannya berkilau-kilauan
31 dan ia berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan
sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya.
32 Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut
Petrus; ia sedang menumpang di rumah Simon, seorang penyamak
kulit, yang tinggal di tepi laut.
33 Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang
hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini
di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah
kepadamu."
34. Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku
telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
35 Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan
yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.



e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: