7.24.2008

Orangtua Sebagai Suporter

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 23 Juli 2008
Bacaan : 2 Timotius 1:3-7
Setahun: Amsal 13-16
Nats: Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman
yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam
ibumu Eunike dan aku yakin hidup juga di dalam dirimu
(2Timotius 1:5)

Judul:
ORANGTUA SEBAGAI SUPORTER

Andai kehidupan ini adalah sebuah arena pertandingan dan anak-anak
adalah pemainnya, maka orangtua adalah suporter yang terutama. Peran
orangtua akan sangat memengaruhi hasil yang akan dicapai anak-anaknya
kelak. Pengalaman Patrick Hughes membuktikan hal itu. Sejak lahir,
Patrick buta dan lumpuh, tetapi ia mempunyai prestasi yang sangat
luar biasa: anggota band sekolah, pianis yang pernah menggelar konser
di Kennedy Center, dan seorang artis rekaman. Ia juga mahasiswa
dengan predikat "straight A" dan menerima Disney's Wide World of
Sport Spirit Award 2006.

Faktor terpenting keberhasilan Patrick di tengah segala
keterbatasannya adalah dukungan orangtua. Ibu dan kedua adik Patrick
adalah suporter setianya dalam berbagai kesempatan. Ayahnya yang
bekerja di perusahaan pengiriman, dengan sengaja mengambil kerja
shift malam supaya pada siang hari ia dapat menjadi "mata" dan "kaki"
buat Patrick di sekolah. Ketika Patrick menjadi anggota marching band
berkursi roda pertama di universitasnya-sebagai peniup
trompet-ayahnya turut serta dalam barisan; mendorong kursi rodanya,
berputar mengikuti barisan, dan membentuk formasi.

Hal serupa juga terjadi dalam kehidupan rohani. Penghayatan iman
orangtua yang tercermin dalam sikap hidup sehari-hari, sangat besar
pengaruhnya bagi pertumbuhan rohani anak-anak. Seperti Timotius. Pada
usia muda ia telah menjadi pemimpin jemaat sekaligus rekan sekerja
Paulus yang sangat diandalkan (2Timotius 3:10,11). Semua itu tidak
dapat dilepaskan dari penghayatan iman ibunya, Eunike, dan neneknya,
Lois (ayat 5) -AYA

TEMPAT TERPENTING DALAM PERTUMBUHAN ROHANI ANAK
BUKAN SEKOLAH ATAUPUN GEREJA, MELAINKAN RUMAH



2 Timotius 1:3-7

3 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati
nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan
selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun
malam.
4 Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan,
aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.
5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman
yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu
Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
6. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia
Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan,
melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: