8.22.2008

Mengumpulkan Harta

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 22 Agustus 2008
Bacaan : Lukas 12:13-21
Setahun: Yeremia 5-7
Nats: Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab
walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah
tergantung pada kekayaannya itu (Lukas 12:15)

Judul:
MENGUMPULKAN HARTA

Banyak pengusaha sukses dunia saat ini telah menunjukkan
kedermawanan. Mereka menyisihkan sejumlah besar kekayaan yang mereka
punya untuk membangun karya kasih bagi kemanusiaan. Sebut saja
misalnya Henry Ford-pengusaha otomotif, Bill Gates-pendiri Microsoft,
Larry Page dan Sergey Brinn-pemilik Google. Mereka tidak mengumpulkan
kekayaan hanya untuk diri sendiri, tetapi mau berbagi dengan sesama
yang membutuhkan. Mereka telah memberi sumbangsih sangat besar bagi
dunia pendidikan, pengentasan kemiskinan, penanggulangan kesehatan,
dan bencana alam.

Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang kaya yang bodoh.
Orang itu mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, bersikap tamak,
dan berpikir bahwa dengan menjadi kaya maka semua urusannya pasti
beres. Kepada orang yang demikian, Tuhan Yesus berkata, "Hai engkau
orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil darimu, dan apa
yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?" (ayat 20).

Memang berbahaya kalau kita hanya sibuk mengumpulkan kekayaan untuk
diri sendiri. Sebab betapapun harta kekayaan-seperti juga jabatan dan
popularitas-tidaklah abadi. Cepat atau lambat akan kita tinggalkan.
Maka, bila kita diberkati dengan kekayaan lebih, baiklah kita
menjadikan itu juga sebagai berkat bagi sesama yang membutuhkan. Itu
akan jauh lebih berarti. Sebab nilai seseorang tidak ditentukan oleh
seberapa banyak kekayaan yang ia kumpulkan, tetapi oleh seberapa
besar hidupnya menjadi berkat dan mendatangkan kesukaan bagi
sesamanya. Oleh karena itu, jangan biarkan hati kita dijerat oleh
ketamakan akan harta benda -AYA

TAMAK DAN HANYA MEMIKIRKAN DIRI SENDIRI
ADALAH AWAL KEHANCURAN


Lukas 12:13-21

13. Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru,
katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan
aku."
14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang
telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan
waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada
kekayaannya itu."
16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan,
kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat,
sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan
hasil tanahku.
18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan
merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih
besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan
barang-barangku.
19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada
padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada
malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang
telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta
bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."



e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: