12.19.2008

Tanggung Jawab Pribadi

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 11 Desember 2008
Bacaan : 1 Samuel 24:1-14
Setahun: 2 Tesalonika 1-3
Nats: Aku telah memilih jalan kebenaran ... (Mazmur 119:30)

Judul:
TANGGUNG JAWAB PRIBADI

Salah satu kejahatan paling berbahaya di dunia ini adalah
mengabsahkan sebuah tindakan atas nama Tuhan. Termasuk jika tindakan
itu memperdaya, melukai, meneror, atau bahkan menghabisi nyawa
sesama. Orang suka menyembunyikan keinginan dan ambisi pribadinya di
balik topeng "kehendak Tuhan" atau "perintah suci agama", sambil
menghalalkan cara-cara tak bermoral.

Kisah Daud di En-Gedi menerangi pemahaman kita. Kesempatan dan semua
faktor pendukung begitu terbuka untuk menghentikan sumber ancaman
bagi dirinya. Saat itu Saul sedang lengah. Dengan satu kali kibasan
pedang, selesai! Tak ada penghalang. Daud benar-benar bebas
melakukannya. Bahkan keyakinan imannya sendiri mengatakan, "Tuhan
sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku" (ayat 11). Artinya,
jika Daud melakukannya pun, ia dapat membenarkan diri dengan alasan
"Tuhan memang berkenan". Tetapi, ia memilih untuk tidak melakukannya.
Ia memilih untuk tidak mencemari tangannya dengan darah orang yang
diurapi Tuhan.

Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk dengan kehendak-bebas,
tetapi sekaligus juga dengan tanggung jawab yang menyertai. Jadi,
jangan gampang-gampang mengatakan "ini kehendak Tuhan". Sebab
andaikan bagi kita tampaknya Tuhan memang menghendaki, karena
kesempatannya begitu terbuka, keputusan untuk melakukannya atau tidak
masih tetap ada di tangan kita. Pertimbangan dan keputusan moralnya
ada di pundak kita. Tuhan tidak menghendaki kita melepaskan diri dari
tanggung jawab pribadi atas keputusan moral kita. Apalagi dengan cara
"melemparkan" tanggung jawab itu kepada-Nya, dengan dalih "Tuhan
menghendaki" -PAD

JANGAN MENGGUNAKAN DALIH KEHENDAK TUHAN
UNTUK MENGHINDARI TANGGUNG JAWAB PRIBADI KITA



1Samuel 24:1-14

1. (24-2) Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin
itu, diberitahukanlah kepadanya, demikian: "Ketahuilah, Daud ada
di padang gurun En-Gedi."
2 (24-3) Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih
dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan
orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.
3 (24-4) Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di
sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat,
tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.
4 (24-5) Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah
tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku
menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya
apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu memotong punca
jubah Saul dengan diam-diam.
5 (24-6) Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah
memotong punca Saul;
6 (24-7) lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan
Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian
kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah
dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."
7 (24-8) Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan
itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul.
Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak
melanjutkan perjalanannya.
8 (24-9) Kemudian bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu
dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya: "Tuanku raja!"
Saul menoleh ke belakang, lalu Daud berlutut dengan mukanya ke
tanah dan sujud menyembah.
9. (24-10) Lalu berkatalah Daud kepada Saul: "Mengapa engkau
mendengarkan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya
Daud mengikhtiarkan celakamu?
10 (24-11) Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat,
bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam
gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau,
tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan
menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.
11 (24-12) Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca
jubahmu dalam tanganku ini! Sebab dari kenyataan bahwa aku
memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah
kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari pada
kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa
terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk
mencabut nyawaku.
12 (24-13) TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan
engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku
tidak akan memukul engkau;
13 (24-14) seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari
orang fasik timbul kefasikan. Tetapi tanganku tidak akan memukul
engkau.
14 (24-15) Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang?
Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja!



e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: