12.19.2008

Upah Yang Adil

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 10 Desember 2008
Bacaan : Matius 20:1-16
Setahun: 1 Tesalonika 4-5
Nats: Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang pertama dan
yang pertama akan menjadi yang terakhir (Matius 20:16)

Judul:
UPAH YANG ADIL

Umumnya orang berpendapat bahwa banyak bekerja tentu akan banyak
mendapat; banyak berprestasi pasti juga banyak mendapat. Firman Tuhan
hari ini barangkali akan membuat kita bertanya, "Apakah Tuhan adil?"
Dia memberi upah yang sama untuk jerih payah yang berbeda. Mengapa
Yesus berkata demikian? Apakah pantas? Sebuah pernyataan yang sulit
dipahami secara konkret, meski kalimatnya jelas dan lugas.

Setidaknya ada dua penjelasan mengenai hal ini. Pertama, itu tak adil
menurut kita karena kita berfokus pada upah-bukan Sang Tuan yang kita
layani. Bukankah motivasi kita dalam melayani semestinya untuk Sang
Tuan? Fokusnya tak boleh pada diri sendiri, tetapi pada Sang Tuan.
Sama seperti saat kita punya kesempatan melayani seorang raja,
bukankah itu merupakan suatu kebanggaan yang tak ternilai? Berpijak
pada pandangan tersebut, kita akan memahami bahwa upah bukanlah hal
yang terutama; bukan pada apa yang kita dapat, tetapi pada yang bisa
kita beri.

Kedua, apabila kita protes, bukankah itu tandanya kita merasa iri
hati? (ayat 15). Seperti perumpamaan tentang anak yang hilang (Lukas
15:11-32)-ketika si sulung memprotes kemurahan hati sang ayah kepada
adiknya. Si sulung merasa ayahnya berlaku tidak adil karena ia sudah
setia dan bekerja keras. Kita adalah manusia berdosa yang telah
diselamatkan Tuhan dari sengat maut. Itu sebabnya Tuhan berhak atas
hidup kita sepenuhnya, berhak memberikan apa pun yang pantas dan
perlu kita peroleh. Baiklah kita fokus pada apa yang harus kita
kerjakan dan berikan, bukan pada apa yang bisa kita peroleh -DYA

BERIKANLAH YANG TERBAIK KEPADA TUHAN DAN SESAMA
TANPA IRI HATI, TETAPI ATAS DASAR KASIH



Matius 20:1-16

1. "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah
yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun
anggurnya.
2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah
sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya
ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.
4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku
dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.
5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar
pula dan melakukan sama seperti tadi.
6 Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati
orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu
menganggur saja di sini sepanjang hari?
7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami.
Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya:
Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai
dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk
terdahulu.
9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima
dan mereka menerima masing-masing satu dinar.
10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya
akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima
masing-masing satu dinar juga.
11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada
tuan itu,
12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu
jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk
bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku
tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah
sepakat sedinar sehari?
14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada
orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak
hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu
dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: