2.11.2009

Tahu Batas

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 3 Februari 2009
Bacaan : Mazmur 39:1-7
Setahun: Keluaran 21-24
Nats: Ya Tuhan, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas
umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! (Mazmur 39:5)

Judul:
TAHU BATAS

Pak Odang adalah penjual bubur ayam keliling. Enak dan jadi langganan
banyak orang. Setiap pagi buburnya selalu laris diantre pembeli.
Sering malah ada langganan yang sampai tidak kebagian. Seorang
pembeli mencoba memberi saran kepadanya, "Pak Odang, besok jualan
buburnya agak banyakan dong". Pak Odang hanya tertawa kecil, "Kalau
ditambah terus, tidak bakalan ada habisnya," katanya ringan. Pak
Odang tahu batas. Ia tahu bahwa kalau mau dituruti, keinginan untuk
mendapat lebih tidak akan ada habisnya.

Celakanya, terkadang kita justru berlaku sebaliknya, tidak tahu
batas. Tidak tahu batas kerja, tidak tahu batas bicara, tidak tahu
batas makan. Sudah berkuasa, masih ingin lebih berkuasa. Sudah punya
banyak, masih ingin lebih banyak lagi. Tidak pernah merasa cukup.
Selalu merasa kurang, sehingga kita terus memacu diri. Akibatnya,
kita malah kehilangan hal-hal yang lebih penting: kesehatan, waktu
bersama keluarga, relasi pribadi dengan Tuhan, dan sebagainya.

Maka kita perlu selalu ingat, bahwa hidup ini fana. Akan ada masanya
ajal menjemput (ayat 5). Seperti Daud, baiklah kita berseru kepada
Tuhan, memohon hikmat agar kita mengetahui "batas kita". Dan
menyadari bahwa hidup kita "hanyalah bayangan yang akan berlalu"
(ayat 7). Dengan memiliki sikap tahu batas, kita akan terjaga dari
sifat kemaruk (selalu ingin memiliki sesuatu secara berlebih, tidak
pernah puas-Red.) atau serakah. Jangan lupa, godaan tidak selalu
berupa kekurangan, tetapi juga bisa berbentuk kelebihan. Pencobaan
tidak selalu berbentuk jalan buntu, tetapi terkadang juga berupa
jalan yang lurus dan mulus -AYA

SEGALA SESUATU YANG BERLEBIHAN ITU TIDAK BAIK
MAKA TAHU BATAS ITU PENTING



Mazmur 39:1-7

1. Untuk pemimpin biduan. Untuk Yedutun. Mazmur Daud. (39-2)
Pikirku: "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa
dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama
orang fasik masih ada di depanku."
2 (39-3) Aku kelu, aku diam, aku membisu, aku jauh dari hal
yang baik; tetapi penderitaanku makin berat.
3 (39-4) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api,
ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku:
4 (39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa
batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!
5 (39-6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan
umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap
manusia hanyalah kesia-siaan! Sela
6 (39-7) Ia hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya
mempeributkan yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa
yang meraupnya nanti.
7. (39-8) Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan?
Kepada-Mulah aku berharap.




e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: