2.11.2009

Titik Hitam

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 6 Februari 2009
Bacaan : 1Raja-raja 19:9-18
Setahun: Keluaran 32-34
Nats: Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel,
yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang
mulutnya tidak mencium dia (1 Raja-raja 19:18)

Judul:
TITIK HITAM

Di sebuah kelas sekolah dasar, seorang guru wanita memperlihatkan
secarik kertas bergambar satu titik kecil berwarna hitam kepada para
murid. "Ini apa, anak-anak?" tanyanya. "Titik, Bu!" jawab para murid
serempak. "Bukan, ini kertas!" kata Bu Guru lagi. Ilustrasi kecil ini
menunjukkan, bahwa orang bisa lebih terfokuskan perhatiannya pada
satu titik hitam-walaupun kecil-dibanding pada lembaran besar kertas
putih di mana titik hitam itu tergambar.

Hal itu juga terjadi pada Nabi Elia ketika ia melarikan diri dari
Izebel, istri Raja Ahab, yang mengancam hendak membunuhnya. Di Gunung
Horeb, Elia begitu frustrasi, ia merasa seolah-olah hidupnya begitu
suram dan kelam. Sampai-sampai ia ingin mati sekalian (ayat 4).
"Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut
nyawaku," keluhnya (ayat 10). Padahal, benarkah Elia tinggal
sendirian? Ternyata tidak. Masih ada 7.000 orang lain yang tidak ikut
sujud menyembah Baal (ayat 18).

Di tengah berbagai kesulitan, ketika badai hidup menerjang, apakah
kita merasa hidup ini seolah-olah gelap sama sekali? Kita lalu merasa
sebagai orang yang paling malang di dunia. Baiklah sejenak kita
berdiam diri. Kita fokuskan perhatian pada hal-hal yang indah dalam
hidup ini; mungkin kicau burung yang merdu, atau tawa riang anak-anak
di sekitar kita, atau juga para sahabat yang selalu mendukung.
Percayalah, kita akan menemukan kenyataan bahwa hidup kita tidaklah
sekelam yang kita duga. "Ruang putih" dalam kertas hidup kita masih
jauh lebih luas dibandingkan satu titik hitam beban yang ada di situ
-AYA

DI BALIK MENDUNG HITAM ADA LANGIT BIRU NAN LUAS



1Raja 19:9-18

9. Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di
situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah
kerjamu di sini, hai Elia?"
10 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah
semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,
meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan
pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka
ingin mencabut nyawaku."
11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu
di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang
membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu,
mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan
sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam
gempa itu.
12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN
dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin
sepoi-sepoi basa.
13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya
dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu.
Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di
sini, hai Elia?"
14 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah
semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,
meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan
pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka
ingin mencabut nyawaku."
15 Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu,
melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai,
engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas
Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi
menjadi nabi menggantikan engkau.
17 Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh
oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh
oleh Elisa.
18 Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel,
yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang
mulutnya tidak mencium dia."




e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: