3.26.2009

Nikmat atau Sehat

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 27 Maret 2009
Bacaan : Ulangan 8:2-10
Setahun: 1Samuel 4-7
Nats: Ia ... membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan
manna ... Allahmu mengajari engkau seperti seseorang mengajari
anaknya (Ulangan 8:3,5)

Judul:
NIKMAT ATAU SEHAT?

Anak-anak gemar menyantap makanan cepat saji (fast food); seperti
ayam goreng, burger, pizza, dan lain-lain. Walaupun komposisi gizinya
tidak seimbang dan berkolestrol tinggi, anak-anak tergiur rasanya
yang nikmat. Makanan sehat yang disajikan di rumah malah tidak
disukai. Begitulah pola hidup anak-anak. Lebih suka yang nikmat
daripada yang sehat!

Setelah umat Israel keluar dari Mesir, mereka tidak bisa lagi
menikmati makanan lezat ala Mesir. Mereka mengembara di gurun gersang
40 tahun lamanya. Di situ tidak ada makanan. Lalu Tuhan memberi
mereka manna; sejenis makanan asing. Bentuknya tidak menarik. Seperti
penganan yang digoreng. Rasanya pun tidak nikmat. Bayangkan! Selama
40 tahun, menu makanan mereka selalu sama dari pagi, siang, sampai
malam. Manna! Memang tidak nikmat, tetapi sehat. Buktinya makanan itu
bisa membuat mereka bertahan hidup puluhan tahun. Tidak ada yang
kekurangan gizi. Bahkan dilaporkan bahwa tak ada yang "kakinya
menjadi bengkak" (ayat 4). Dari situ mereka belajar, Tuhan tidak
selalu memberi yang mereka inginkan, tetapi memberi yang mereka
butuhkan. Ia memberi yang sehat, bukan sekadar yang nikmat.

Dunia ini juga memberi kita berbagai pilihan yang kerap dipandang
orang "nikmat". Misalnya jalan korupsi, jalan menipu, jalan duniawi,
atau jalan pintas menjadi kaya dengan menghalalkan segala cara.
Namun, Tuhan menyatakan dengan tegas bahwa kita tak boleh memilihnya.
Dia menyuruh kita menempuh jalan yang sehat walau berat. Kita diberi
manna, bukan fastfood. Bisakah kita menerimanya dengan sukacita? Atau
kita masih seperti anak Tuhan yang "kanak-kanak"; suka memilih apa
yang nikmat, bukan yang sehat? -JTI

ALLAH TIDAK MEMBERI APA YANG KITA MAU
DIA MEMBERI APA YANG KITA PERLU

Ulangan 8:2-10

2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas
kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun
ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk
mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau
berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan
memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga
tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti,
bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup
dari segala yang diucapkan TUHAN.
4 Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu
tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.
5 Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari
engkau seperti seseorang mengajari anaknya.
6 Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN,
Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan
dengan takut akan Dia.
7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri
yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang
keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;
8 suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur,
pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun
dan madunya;
9 suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak
usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu
negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan
kaugali tembaga.
10. Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan
memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya
kepadamu itu.




e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: