4.10.2009

Dapoer Rasa Asli Tempo Doeloe

Jakarta - Suasana asri di teras rumah gaya kolonial ini bagai menyeret kami menyusuri lorong waktu. Di sore yang semilir sepiring singkong goreng bawang yang mempur gurih dan wangi terasa sedap. Rasa gurihnya bagai berlomba dengan kuah bakso tulang iga yang hangat-hangat wangi. Sebuah jeda yang nyaman di sore hari yang bisa Anda coba sore ini!

Sore yang sedikit melelahkan sengaja ingin saya lewatkan dengan rencana mampir ke toko kue tradisional langganan saya. Saat melewati taman Ayodhya (bekas kawasan penjual bunga jalan Barito) saya sedikit kaget. Ternyata taman menjadi asri dengan air mancur dan pohon-pohon teduh. Sengaja pula saya mengitari bundaran taman itu sekali lagi untuk menikmati suasana baru yang asli.

Persis di belokan pertama dari jalan Barito, saya menemukan sebuah rumah kuno gaya lolonial yang asri. Berpilar putih bundar dengan jendela-jendela bercat putih menjulang tinggi. Halamannya luas, ditata asri dengan pot-pot tembaga besar berisi pakis, aglonema dan kuping gajah. Semuanya terasa sangat elok, bagai saya melihat bayangan rumah nenek saya di kota kelahiran saya.

Ternyata setelah saya cek ke tukang parkir, memang benar, rumah yang bertulisan 'Dapoer' itu sebuah restoran seperti dugaan saya. Melangkah ke teras depan berlantai marmer, sudah tampah beberapa meja diisi pengunjung yang sedang mengobrol santai.

Restoran ini memang menempati sebuah bagunan rumah tua yang terpelihara. Di bagian dalam terdapat furnitur masa colonial, kursi tamu, meja marmer panjang dengan kursi kayu lengkap dengan pernak-pernik hiasan lampu dan dinding dari zaman Belanda. Lagu 'Aryati' berirama keroncong yang mendayu-dayu menambah kental suasana colonial!

Daftar menu yang disodorkan, memberi sedikit pengantar soal kuliner Indonesia yang merupakan perpaduan kuliner Melayu, Cina, Belanda dan juga India. Maka jenis-jenis makanan pun dikategorikan berdasarkan pengaruh budaya tiap negera. Maka di samping iga bakar madu, oseng-oseng koyor, bobor pakis, nasi goreng kampoeng, bakmie goreng juga ada combro, poffertjes, dan pisang goreng.

Sore yang mendung dan sedikit dingin membuat saya memutuskan memesan sepiring singkong goreng bawang, dan bakso tulang iga. Minuman yang saya rasa paling pas adalah wedang teh jahe dan teh poci. Padahal saya juga tergiur dengan es cincau dan combro. Suasana rumah yang adem, lagu keroncong dan semilir angin bagai melemahkan syaraf-syaraf keletihan. Padahal di lantai dua resto dan di teras samping juga diwarnai suara celoteh pengunjung yang mengobrol dengan suara keras.

Semangkuk besar bakso sapi tulang iga dan sepiring singkong goreng bawang putih disajikan panas di hadapan saya. Uap bakso kuah langsung tercium gurih wangi. Sobekan pertama singkong goreng yang garing kecokelatan langsung masuk ke mulut saya. Tampilannya tak beda dengan singkong goreng abang gorengan. Hanya saja singkong yang mekar sampai terbuka panjang ini terasa sangat mempur, gurih empuk dengan aroma bawang putih yang wangi enak.

Bakso kuah dengan tulang iga sapi berdaging juga empuk, gurih dengan daging iga yang sangat lembut. Ini memandakan kaldu dan iga dimasak cukup lama. Hanya sayang mungkin apinya terlalu besar sehingga kaldu agak keruh. Hirupan pertama langsung terasa rasa dan aroma daging sapi yang sangat kuah.

Rasa gurih di mulut langsung saya bilas dengan wedang teh jahe yang tidak terlalu manis (karena memakai gula batu), panas dengan aroma hangat jahe. Wah, sebuah bilasan yang sangat pas. Teh tubruk yang disajikan dalam poci tanah liat bersama gula batu, benar-benar wangi semerbak. Nasgitel (panas legi kentel) khas Jawa!

Sepertinya memang saya harus mengulang kunjungan ke Dapoer. Tak sekedar membangkitkan kenangan akan rumah nenek tetapi juga sekedar menikmati rehat yang nyaman. Mungkin lain kali saya harus mencicipi botok meniran, oseng koyor dan sambal mangga muda yang sedap!

Dengan iringan lagu keroncong 'Sepasang Mata Bola' yang mengalun lembut sayapun melangkahkan kaki meninggalkan resto, kembali menyusuri Jakarta yang makin macet saat senja turun.

Dapoer Rasa Asli Tempo Doeloe
Jl. Lamandaoe III No.5
Mahakam - Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telpon: 021-7243286

No comments: