4.10.2009

Kampoeng Kopi Banaran (KAKOBA)

Jakarta - Segelas es kopi klasik yang pekat memang enak diserutup saat udara panas terik. Semakin nikmat saat ditemani oleh sepiring tahu goreng dan tempe mendoan yang hangat kemepul. Didukung dengan suasana perkebunan yang asri pasti bikin betah berleha-leha. Penat seharian berkendara pun langsung lenyap seketika!

Lelah setelah seharian berkendara, membuat saya ingin mampir sejenak di tempat ini. Yak, Kampoeng Kopi Banaran atau yang sering disebut dengan KAKOBA. Lokasinya yang terletak di kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang ini memang pas rasanya menjadi rest area bagi para pengemudi yang melintasi jalur JOGLOSEMAR (Jogja-Solo-Semarang).

Siang itu Kampoeng Kopi Banaran tampak dipadati pengunjung, maklum saja karena akhir pekan. Kampoeng Kopi Banaran yang memiliki total area seluas kurang lebih 15 hektar ini memang memiliki banyak sekali fasilitas. Mulai dari coffee shop, taman bermain anak, area outbound, kolam renang, balai pertemuan, hingga wisata kebun kopi (coffee walk).

Saat memasuki cafe nya, saya disambut dengan serombongan penyanyi bak cafe-cafe di Jakarta. Hanya bedanya mereka membawakan lagu-lagu nostalgia dengan irama keroncong. Seluruh meja ternyata sudah terisi penuh, untung saja ada keluarga yang baru meninggalkan mejanya. Sehingga saya tak perlu menunggu waktu lama untuk bisa makan di tempat ini.

Sesuai dengan namanya, cafe di Kakoba ini menyediakan menu andalan yaitu kopi robusta terbaik. Tapi kopi tak lengkap tanpa menu pendamping, jadilah beberpa camilan seperti tahu goreng serasi khas Bandungan, tempe mendoan, jadah Bandungan, ketela goreng juga tersedia. Menu utama seperti nasi rawon, bebek goreng Banaran, nasi goreng merah, ayam goreng Banaran, garang asem dan masih banyak lagi pun bisa dipilih sebagai menu makan siang.

Sebagai pembuka tahu goreng Bandungan dan juga tempe mendoan jadi pilihan. Saya yang memang penggemar berat bebek pun langsung memilih bebek goreng Banaran, sedangkan teman saya yang lain memilih nasi goreng merah dan juga nasi rawon sebagai menu makan siang. Bertandang ke kebun kopi tak lengkap tanpa mencicipi hasil nya, jadilah es kopi Banaran spesial menjadi pilihan. Selain itu teh kaligua yang disajikan dalam poci juga menjadi pilihan selanjutnya.

Sambil menunggu pesanan saya dihidangkan, saya melihat-lihat sekeliling. Di sudut ruangan dekat dengan meja kasir terdapat tempat untuk membeli oleh-oleh hasil dari Kampoeng Kopi Banaran ini. Seperti kopi Banaran, teh Kaligua, dan beberapa makanan kecil khas Bawen dan kota-kota disekitarnya.

PTPN IX yang menaungi Wisata argro Kampoeng Kopi Banaran ini juga melengkapinya dengan fasilitas homestay. Sehingga pengunjung dapat menikmati coffee walk di pagi hari. Selain kopi Banaran, perkebunan ini juga menghasilkan kakao. PTPN IX juga menaungi perkebunan teh Kaligua. Tak heran jika di tempat ini teh Kaligua jadi salah satu buah tangan yang diminati selain kopinya.

Saat kembali ke meja, ternyata semua pesanan sudah tersedia. Sepiring tahu serasi khas Bandungan masih kemepul hangat ditemani dengan tempe mendoan. Rasa tahunya lembut tidak berbau dan berasa asam sama sekali. Mungkin karena baru dibuat dan langsung digoreng. Sedangkan tempe mendoannya tidak seperti yang di Purwokerto, di sini tempe mendoannya sedikit lebih kering dan ukurannya tidak terlalu besar. Dicocol dengan sambal kecap rawit yang manis pedas, benar-beanr nikmat!

Bebek goreng Banaran pesanan saya, disajikan dalam piring yang terbuat dari tanah liat yang sudah dialasi daun pisang. Nasinya dibungkus dengan daun pisang, sehingga saat dimakan harum aroma daun pisang langsung menguar. Daging bebeknya mudah disayat dan sangat empuk. Bumbunya pun meresap sampai ke dalam daging hingga tulangnya. Manis gurih dengan aroma bawang yang harum!

Nasi goreng merah juga disajikan dalam piring dari tanah liat, dengan suwiran ayam goreng, irisan tomat, dan irisan kol di pinggirnya. Telur ceplok dan kerupuk udang menjadi pelengkapnya yang membuatnya semakin enak. Rawonnya tidak terlalu istimewa, kuahnya sedikit berminyak rasa kluwek yang mencirikan rawon kurang tajam terasa.

Secangkir teh kaligua dalam poci pun menyapu jejak minyak yang tersisa di tenggorokan saya. Rasa manisnya berbeda, selain karena disajikan dengan poci juga menggunakan gula batu sebagai pemanisnya. Es kopi Banaran spesial ini tak kalah enaknya, harum aroma kopi robusta yang menguap sudah bikin liur saya hampir saja menetes, sluuurrrp!

Kopinya pekat namun tidak berampas, rasanya manis legit tanpa jejak rasa asa, di mulut. Bahkan teman saya yan tidak terlalu suka dengan kopi pun bisa ketagihan dengan rasa kopi Banaran ini.

Tak lengkap rasanya jika ke tempat ini tanpa berjalan-jalan ke kebun kopi. Dengan merogoh kocek sebesar Rp 50.000,00 untuk menyewa satu mobil mungil saya sudah dapat menikmati perkebunan kopi yang menempuh jarak kurang lebih 1-2 Km. Wah.. makan siang saya benar-benar menyenangkan. Tak hanya perut yang kenyang, tapi juga terhibur dengan pemandangan di kebun kopi yang sejuk dan tiupan semilir udara gunung yang membelai!

Kampoeng Kopi Banaran (KAKOBA)
Jl.Raya Bawen-Solo Km. 15
Telp. 0298-7101770

No comments: