4.07.2009

Restoran Bebek Bengil Bali – Jakarta

Kriuk Kriuk... Gurih Crispy Si 'Dirty Duck'!

Jakarta - Bebek yang warnanya dekil kecokelatan ini nyaris seperti kotor, tak heran jika dinamakan bebek bengil alias 'dirty duck'. Meski begitu, bebek asal Gianyar, Bali yang rasanya garing renyah diluar dan lembut empuk di bagian dalam ini rasanya dahsyat. Apalagi untuk mencicipinya kini tak perlu jauh-jauh ke Pulau Dewata!

Sore kemarin saat melintas di daerah Jakarta Pusat saya melihat dua buah banner restoran yang masih tampak gress dari arah jalan raya. Salah satunya yang saya kenali adalah Bebek Bengil Bali yang tersohor itu. Wah sebagai pencinta bebek rasa penasaran ingin mencicipi kelezatan bebek bengil, membuat saya memutuskan untuk berbelok ke 'The Ubud Building' yang berada di Jl. Agus Salim ini.

Saat memasuki restoran, saya langsung disambut oleh seorang pelayan berseragam kuning. Setahu saya Bebek Bengil ini juga ada di Jakarta Selatan, namun sang pelayan meyakinkan saya bahwa hanya restoran ini yang asli cabang Bebek Bengil Bali yang ada di Jl. Hanoman, Ubud - Bali.

Sebelum memasuki area restoran saya pun melewati patung bebek-bebek yang seolah sedang beriringan menuju air mancur. Di bagian belakang tampak sampan-sampan kayu dan obor-obor buatan seolah memberikan sajian pemandangan alam terbuka. Area bersantap dibalut oleh kaca transparant dan ruangan ber-AC, kontras dengan kursi-kursi dan jendela kayu yang memberi sentuhan tradisional.

Hidangan yang ditawarkan di buku menu restoran yang belum lama hadir di Jakarta ini belum begitu banyak. Diawali dengan sejarah penamaan restoran 'Bebek Bengil' ini dulunya. Ternyata nama tersebut diambil bukan lantaran si bebek yang memang berwarna dekil kecokelatan. Konon saat restoran ini dibangun, datanglah segerombolan bebek yang kotor dari arah sawah yang memang mengelilingi area restoran Bebek Bengil di Bali sana. Jadilah nama restoran ini Bebek Bengil alias Dirty Duck.

Khusus untuk hari itu tidak banyak menu yang bisa dipilih, karena bertepatan dengan peryaan hari raya Galungan sehingga sebagian karyawan yang orang Bali sibuk dengan perayaan hari besar tersebut. "Selain tak banyak menu yang ditawarkan, nanti kami juga tutup lebih awal hingga jam 9 saja," ujar pelayan yang melayani kami.

Nasi campur bebek pilihan saya disajikan dalam piring putih lebar beralaskan daun pisang. Nasinya dikelilingi satai lilit ikan, jukut urap, setengah potong telur pindang dengan topping sambal, perkedel jagung, kerupuk udang mungil, kacang tanah goreng dan tak ketinggalan sambal matah.

Sedangkan crispy duck salad yang terdiri dari daun selada, hijau dan merah dan suiran daging bebek yang digoreng garing, irisan tipis red onion plus 4 potong irisan jeruk Navel. Siraman dressing jeruk yang agak kecokelatan melengkapi salad ini. Tampilannnya sangat segar menggoda!

Sebagai pembuka salad ini sungguh sempurna, rasa renyah segar dan lembut daun selada beradu dengan suwiran daging bebek yang halus renyah kriuk...kriuk! Lumuran saus jeruk yang kecokelatan dengan rasa asam sedikit gurih serta juring jeruk Navel segar benar-benar menjadi paduan yang hebat! Asam-asam segar dan gurih!

Nasi campur bebek sendiri tak kalah mengundang selera. Bebeknya digoreng kering dan tampak garing, meskipun tampangnya dekil kecokelatan. Saat saya mengoyak dagingnya, olala... daging bagian dalamnya empuk dan lembut. Rasa gurihnya tak berlebihan, tak ada jejak anyir atau lemak yang berlebihan. Apalagi ketika dicocol dengan sambal matah yang pedas mengigit huah huah... rasanya makin sempurna!

Sate lilit ikan yang mungil berwarnanya agak keuningan rasanya yang manis-manis gurih. Jukut urapun sangat menggoda. Meskipun hanya berupa potongan kacang panjang sepanjang 4 cm, tetapi rasa kacang panjang masih renyah. Ini menandakan proses blansirnya sungguh sempurna, warnanya hijau cerah, rasanya renyah dan bumbu kelapanya juga tak berlebihan.

Tak hanya kriuk si bebek, kacang Bali yang menyertai hidangan ini pun tak kalah renyahnya. Bahkan saya meminta semangkuk kecil ekstra kacang untuk dimakan sebagai camilan saat si nasi sudah habis nyam nyam...manis gurih renyah!

Rasa pedas gurih di mulut segera saya padamkan dengan minuman unik bernama sweet sour duck yang berwarna hijau segar. Seperti namanya minuman yang berupa ice blended ini merupakan campuran air jeruk nipis plus daun mint yang dimemarkan halus. Hasilnya rasanya asam-asam manis dengan semburat peda mentol. Pas sebagai pembilas mulut!

Sayang untuk menikmati hidangan di Bebek Bengil ini nampaknya saya harus merogoh kocek cukup dalam. Untuk nasi campur bebek dihargai Rp 65.000,00, crispy duck salad Rp 49.000,00, dan sweet sour duck Rp 27.000,00. Meskipun begitu menurut saya harga ini masih dibilang cukup pantas karena sebanding dengan rasanya. Apalagi saya kini tak perlu jauh-jauh ke Pulau Dewata untuk menikmatinya!

Restoran Bebek Bengil Bali – Jakarta
The UBUD BUILDING
Jl. Agus Salim No.132, Menteng
Jakarta Pusat
Telp: 021-3918016/3918091
Fax: 021-391772
Jam buka: 11.00-23.00 (daily)

No comments: