5.15.2009

Berontak atau Berserah

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 13 Mei 2009
Bacaan : 2 Korintus 12:7-10
Setahun: Mazmur 97-99
Nats: Jawab Tuhan kepadaku, "Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab
justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab
itu, aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa
Kristus turun menaungi aku (2 Korintus 12:9)

Judul:
BERONTAK ATAU BERSERAH

Seorang anak sakit keras. Ia harus segera disuntik agar obat bisa
langsung masuk ke dalam pembuluh darahnya. Namun, begitu melihat
jarum suntik, si anak memberontak. Meronta-ronta sambil menjerit dan
menangis. Takut disuntik. Karena bergerak terus, sulit bagi dokter
untuk memasukkan jarum suntik. Baru setelah ia kelelahan dan lemas
kehabisan tenaga, dokter bisa menyuntiknya. Obat pun masuk ke dalam
tubuhnya. Proses penyembuhan dimulai.

Tanpa sadar, kita sering bersikap seperti anak kecil tadi. Ketika
menghadapi kenyataan sulit, kita berontak. Panik. Protes. Marah.
Sulit menerima kenyatan itu. Begitu pula Rasul Paulus. Saat
mendapatkan "duri dalam daging" berupa sakit-penyakit, spontan ia
berseru pada Tuhan minta disembuhkan. Berkali-kali. Sayang, upaya itu
gagal. Paulus tidak disembuhkan. Namun, harapannya tidak sirna. Dari
situ ia belajar satu hal penting: perlunya berdamai dengan
kelemahannya. Bukannya berontak, ia berserah diri. Bergantung pada
Tuhan sepenuhnya. Justru pada saat itulah, kuasa Tuhan turun
menaunginya. Ia dimampukan hidup bersama kelemahan itu dengan
kekuatan ilahi.

Adakah masalah yang selama ini terus merongrong diri Anda? Bentuknya
bisa berupa sakit-penyakit, cacat kepribadian, atau kelemahan
lainnya. Sudahkah Anda berdamai dengan kelemahan Anda tersebut, atau
terus memberontak? Jika Tuhan tidak menyembuhkan, relakah Anda hidup
bersama kelemahan itu? Tuhan bisa mengaruniakan kekuatan agar Anda
sanggup menanggungnya. Maka, serahkanlah diri Anda kepada-Nya! Jika
Anda lemah, maka Anda kuat! --JTI

KADANG KITA DIBIARKAN MEMILIKI KELEMAHAN
SUPAYA KITA BELAJAR BERGANTUNG PADA KUASA TUHAN



2Korintus 12:7-10

7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena
penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu
duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk
menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan,
supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku
bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi
sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku,
supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan
oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.



e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: