5.15.2009

Bukan Soal Keturunan

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 6 Mei 2009
Bacaan : 2 Samuel 13:30-39
Setahun: Mazmur 76-78
Nats: Lalu bangunlah raja, dikoyakkannya pakaiannya dan berbaring di
lantai, dan semua pegawainya yang hadir padanya mengoyakkan
pakaian mereka (2 Samuel 13:31)

Judul:
BUKAN SOAL KETURUNAN

Waktu kampanye calon anggota legislatif beberapa bulan lalu, ada
calon yang berkampanye dengan mencantumkan silsilah keturunannya;
bahwa ayahnya adalah Jenderal Anu, kakeknya tokoh Partai Anu, dan
kakek buyutnya cicit dari Raja Anu.

Sebetulnya, sifat atau perilaku seseorang tidak selalu berkenaan
dengan keturunan (genetis). Seseorang yang orangtuanya berbudi baik,
tidak serta merta dirinya berbudi baik pula. Dalam cerita silat Sia
Tiaw Eng Hiong, Yo Kang adalah seorang yang jahat dan gila kekuasaan.
Sedang Kwee Ceng baik hati dan ksatria. Namun, dalam kelanjutan
cerita itu, Sin Tiaw Hiap Lu, Yo Ko, anak Yo Kang, justru tampil
sebagai pahlawan hebat. Sedang Kwee Hoe, salah seorang anak Kwee
Ceng, selain keras kepala juga kasar. Ia tega membuntungi tangan Yo
Ko.

Seperti juga Daud. Terlepas dari segala kesalahannya di masa lalu, ia
adalah seorang tokoh yang hebat; raja yang paling berhasil dalam
sejarah Israel, juga sangat piawai menulis mazmur. Namun anak-anaknya
malah berbuat aib. Amnon memerkosa Tamar, anaknya dari lain ibu.
Absalom, kakak kandung Tamar, yang menyimpan dendam terhadap Amnon,
akhirnya membunuh saudara tirinya itu (2 Samuel 13). Daud pun hanya
bisa menangisi tragedi itu.

Oleh karena itu, jangan buru-buru bangga kalau kita ini keturunan
orang hebat, tidak lantas kita akan jadi orang hebat pula. Sebaliknya
jangan kecil hati kalau kita lahir dari keluarga yang mungkin punya
reputasi kurang baik di masa lalu, itu sama sekali bukan halangan
untuk kita dapat menjadi orang yang baik dan berhasil --AYA

JANGAN MENILAI SESEORANG
BERDASARKAN KETURUNAN


2Samuel 13:30-39

30. Mereka masih di tengah jalan, ketika kabar sampai kepada
Daud, demikian: "Absalom telah membunuh semua anak raja, tidak
ada seorangpun dari mereka yang lolos."
31 Lalu bangunlah raja, dikoyakkannya pakaiannya dan berbaring
di lantai, dan semua pegawainya yang hadir padanya mengoyakkan
pakaian mereka.
32 Maka berbicaralah Yonadab, anak Simea, kakak Daud, katanya:
"Janganlah tuanku menyangka, bahwa semua orang muda anak-anak
raja itu, telah dibunuh. Hanya Amnon yang mati, sebab hal itu
telah terlihat pada air muka Absalom, sejak Amnon memperkosa
Tamar, adiknya.
33 Jadi, janganlah tuanku raja menaruh pikiran dalam hatinya,
bahwa semua anak raja itu sudah mati, sebab hanya Amnon yang
mati."
34 Absalom melarikan diri. Ketika orang yang berjaga-jaga
melayangkan pandangnya, maka terlihatlah olehnya sejumlah besar
orang datang dari jurusan Horonaim, sepanjang sisi pegunungan.
35 Berkatalah Yonadab kepada raja: "Lihat, anak-anak raja
datang! Benar seperti kata hambamu ini."
36 Baru saja ia habis berkata, datanglah anak-anak raja itu.
Mereka menangis dengan suara nyaring. Juga raja dan semua
pegawainya menangis dengan amat keras.
37 Absalom telah melarikan diri dan telah pergi kepada Talmai
bin Amihur, raja negeri Gesur. Dan Daud berdukacita berhari-hari
lamanya karena anaknya itu.
38 Absalom telah melarikan diri dan telah pergi ke Gesur; ia
tinggal di sana tiga tahun lamanya.
39 Lalu raja tidak lagi marah terhadap Absalom, sebab kesedihan
hatinya karena kematian Amnon telah surut.




e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: