6.14.2010

RM Yogya

Bila sedang melintas di kawasan Tebet, sekalipun sedang kenyang pun saya sering iseng belok ke RM Yogya ini. Percaya, tidak? Rumah makan sederhana ini sudah ada sejak saya berkantor di kawasan Pancoran (Tebet) pada awal tahun 1970-an. Saya ingat berjumpa di tempat itu dengan Lenny Marlina yang ayu kinyis-kinyis di masa itu.

Rumah makan ini menyajikan hidangan sederhana a la Yogyakarta. Sajiannya berciri masakan rumahan (home cooking). Suasananya seperti di rumah eyang tempo doeloe. Inilah yang membuatnya selalu dirindukan pelanggannya. Harga-harganya pun sangat pantas, dari Rp 13-20.000 per porsi - membuat kita tidak perlu khawatir mengukur kemampuan dompet ketika memesan makanan di situ.

Favorit saya di sini adalah lontong gudeg komplet. Lho, gudeg kok pakai lontong? Karena itulah dia istimiwir! Di Solo, khususnya pada pagi hari, orang suka menyantap gudeg dengan bubur lemu (bubur beras yang dimasak dengan santan). Di Yogya, orang suka makan gudeg dengan lontong sebagai variasi.

Lontongnya lembut, dengan lauk gudeg setengah kering yang manis, opor ayam dan tahu, sambal goreng krecek dan kacang tolo, lalu diguyur kuah opor legit, dan diberi topping sambal kacang. Ealah, mbok, wis jan uenak tenin! Sambal kacangnya memberi nuansa tambahan sebagai pengaya kuah opor. Ayamnya adalah ayam kampung. Sekalipun kecil, tetapi muantapfff.

Sajian juara lainnya di rumah makan ini adalah: mangut lele, rawon, gule kambing, bistik kambing (mirip tongseng, tetapi kering), bistik komplet, tahu telur, dan selat solo. Side dish-nya adalah: buntil, botok, tempe/tahu bacem.

Minumnya? Coba bayangkan: es gula asam atau es kunyit asam di siang yang gerah sebagai pendamping masakan yang gurih lezat. Hmmm, srupuuuuuut. Sssssuegerrrrr! Ayo, buruan singgah. Kalaupun sedang kenyang, bungkus saja untuk dibawa pulang. (Bondan Winarno)

RM Yogya
Jl. Tebet Barat Dalam VII/27
Jakarta Selatan
021 8292519

No comments: