6.11.2010

Terjerat Wangi Kopi dan Manisnya Kaya Toast!

Sepotong kaya toast manis dengan pinggiran renyah merupakan pendamping sempurna secangkir kopi susu hangat ini. Kopinya berbuih karena diseduh memakai ceret tinggi dengan aroma harum menggoda. Belum lagi si Singapore Laksa dan Chicken Curry yang tak kalah sedap rasanya!

Saat sedang berjalan-jalan menyusuri lorong-lorong mal paling gres di Jakarta Barat ini, tiba-tiba aroma kopi samar-samar menyergap indra penciuman saya. Hmm... aromanya wangi menggelitik hidung dan tanpa sadar mengantarkan langkah saya menuju sebuah kedai mungil bernama 'Killiney' Since 1919.

Kegiatan menyeduh kopi tarik dan teh tarik di kedai ini dilakukan di semi open kitchen sehingga bisa disaksikan pengunjung. Tampak seseorang sedang melakukan atraksi menyeduh secangkir kopi tarik dengan ceret bercorong panjang dan memindahkannya ke wadah lain sehingga seperti kegiatan menari-narik. Tak heran jika minuman ini dikenal dengan nama kopi tarik atau teh tarik.

Ternyata budaya minum kopi di warung kopi yang dulu banyak dijumpai di Medan, Pontianak, Batam, Malaysia dan Singapura ini mulai tertular ke Jakarta. Hal itu terbukti dengan hadirnya beberapa kopitiam atau warung kopi di Jakarta termasuk Killiney. Meski di Medan sendiri kopitiam tersebut telah memiliki sekitar 9 outlet.

Embel-embel 'Since 1919' yang tertera di belakang nama kopitiam tersebut ternyata bukan sekedar pemanis. Kopitiam yang merupakan franchise asal Singapura ini ternyata sudah berdiri sejak 1919. Kopi yang diseduh langsung sesaat sebelum dihidangkan dan homemade kaya toast menjadi andalannya.

Meskipun berada di dalam mal namun Killiney menebarkan suasana yang nyaman dan sederhana layaknya warung kopi. Sentuhan kayu tampak disana sini mulai dari dinding sampai kursi-kursi kayu yang dipadukan dengan meja marmer. Kesan tersebut diperkuat dengan termos-termos jadoel yang dipajang di beberapa sudut dan lantai yang dipoles semen polos.

Tak lama saya pun bergabung dengan pengunjung lainnya yang asyik menyeruput secangkir kopi atau teh sambil mengobrol atau mengigit sepotong roti bakar. Kopi tarik dan teh tarik ditawarkan dengan nama yang cukup unik, misal Coffee C untuk kopi yang memakai tambahan gula dan susu, Coffee CO buat yang hanya memakai susu saja, Coffee O buat yang memakai gula saja, sedangkan Coffee OO alias kosong berarti sama sekali tidak memakai gula atau susu. Hal tersebut juga berlaku untuk teh tarik.

Saya pun bermaksud untuk membandingkan kopi dan teh tarik a la Killiney ini. Sebagai pendamping tak ketinggalan Singapore Laksa dan Kaya Toast menjadi pilihan saya sore itu. Kopi tarik disajikan dalam gelas kaca pendek bergagang dengan buih di permukaannya, sedangkan es teh tariek disajikan dalam gelas tinggi. Rasa teh tariek ini sedikit menyerupai Thai tea namun tanpa rasa manis susu berlebih. Suegerr... memang cocok dinikmati sore-sore hari seperti ini!

Saat akan diseruput aroma wangi kopi bercampur susu sempat menggelitik hidung. Kopinya merupakan biji kopi house blend yang diracik khusus di Singapura. Susu kental manis dan cair yang dicampurkan kedalamnya tampilan minuman ini tidak hitam melainkan lebih kecoklatan. Saat diseruput slurpp... rasa kopinya ringan di lidah dan tak meninggalkan jejak asam. Hmm... sangat pas buat saya!

Sementara homemade kaya toast atau roti bakar disajikan berupa 4 tangkup roti yang dipotong berbentuk segi tiga. Sarikayanya yang dibuat sendiri menebarkan wangi pandan yang sangat harum. Untuk roti bakar ini ada 3 jenis roti dengan beragam isi yang bisa jadi pilihan yaitu roti tawar biasa, roti gandum, dan French Toast yang rotinya berukuran lebih tebal. Saat digigit kaya yang dioles tidak terlalu tebal atau tipis ini menebarkan aroma wangi. Yang membuat saya suka rasanya yang tidak terlalu manis mengigit!

Laksanya sendiri memakai mi berukuran besar seperti udon dengan siraman kuah kemerahan. Mi yang terbuat dari tepung beras ini terasa lembut dengan balutan kuah kari yang terasa ringan namu dengan tekstur kuah yang sedikit kental. Singapore laksa ini dilengkapi dengan irisan fish cake, udang, irisan telur, tahu, dan tauge. Tambahan sambal belacan yang tersedia dalam wadah terpisah membuat rasanya makin terasa nikmat!

Untuk kopi dan teh tarik di kopitiam ini dihargai mulai Rp 11.000,00 - Rp 22.000,00. Sedangkan untuk makanannya seperti Singapore Laksa, Chicken Curry, Toast, Prata, dll kesemuanya dihargai tak lebih dari Rp 29.000,00. Tak mahal bukan? Buat mereka yang ingin menyeruput secangkir kopi sore nanti mampir saja ke kopitiam ini!

Killiney Kopitiam
Central Park Mall, LG Floor
Jl. Let. Jend. S Parman Kav. 28
Jakarta Barat
Telp. 021-56985313
Jam Buka: 10.00 - 21.00 (Senin - Sabtu) dan 08.00 - 21.00 (Minggu)

No comments: