6.23.2010

Tidak Bisa Tersenyum Karena Sindrom Moebius

Perasaan sedih, senang atau marah bisa diketahui antara lain melalui ekspresi wajah. Namun pada penderita sindrom Moebius, saraf wajah mengalami keterbelakangan sehingga tidak pernah bisa tersenyum.

Sindrom Moebius atau Mobius merupakan kelainan neurologis bawaan yang jarang terjadi dan ditandai dengan keterbelakangan dari saraf wajah. Gangguan terjadi terutama pada saraf kranial keenam dan ketujuh yang mengendalikan ekspresi wajah dan memungkinkan untuk berkedip dan memindahkan bola mata secara lateral.

Orang dengan sindrom ini akan sering terlihat tidur dengan mata terbuka, tidak bisa tersenyum, berkerut,dan mengendalikan mata berkedip. Selain itu, kemampuan berbicara dan menelan juga terganggu.

Nama sindrom ini diambil dari Paulus Julius Mobius, seorang ahli saraf yang pertama kali menjelaskan sindrom ini pada tahun 1888.

Seperti dilansir dari Independent, Selasa (15/6/2010), berikut gejala-gejala pada sindrom Moebius:
1.Kurangnya ekspresi wajah terutama tidak mampu tersenyum
2.Kesulitan dalam mengunyah dan menelan
3.Kesulitan pendengaran dan kepekaan terhadap suara keras
4.Ketidakmampuan untuk berkedip dan tidak mampu mengikuti objek yang bergerak
5.Pada bayi sulit untuk mengisap pada saat menyusu
6.Kelainan dinding dada
7.Strabismus (mata berseberangan atau juling)
8.Lidah pendek dan cacat
9.Talipes atau club foot (bayi yang lahir dengan kaki yang bengkok ke bawah)
Kebanyakan orang dengan sindrom Moebius memiliki kecerdasan normal, meskipun ekspresi wajahnya tampak kelihatan bodoh.

Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang khusus untuk menangani orang dengan sindrom Moebius ini. Pengobatan yang ada hanya ditujukan untuk meringankan gejala.

No comments: