1.21.2008

Dua Saudara Pemberontak

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Selasa, 27 November 2007
Bacaan : Lukas 15:25-32
Setahun: Yehezkiel 30-32; 1 Petrus 4

Nats : Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah
mati dan menjadi hidup kembali (Lukas 15:32)

Judul:
DUA SAUDARA PEMBERONTAK

Kisah mengenai anak yang hilang sebenarnya adalah kisah mengenai dua
saudara yang suka memberontak dan ayah mereka yang penuh kasih. Ini
adalah kisah universal yang mewakili setiap umat manusia.

Saya tidak bisa sepenuhnya menyamakan diri saya dengan anak yang
hilang. "Kehidupan liar" asing bagi saya. Akan tetapi, sikap sang
kakak yang membenarkan diri tersebut mencerminkan pergumulan rohani
saya. Dosanya mungkin lebih serius daripada gaya hidup amoral yang
jelas-jelas tampak. Dosa itu tersembunyi, tetapi akan mudah dikenali
ketika ia muncul.

Berikut ini adalah ciri-cirinya: Ia memilih kemarahan daripada
penerimaan (Lukas 15:28). Ia memisahkan diri dan "tidak mau masuk"
(ayat 28). Ia berkata kepada ayahnya, "anak bapa" (ayat 30), bukannya
menyebutnya "saudaraku". Jelaslah, ia belum mengalami mukjizat dari
rahmat Allah.

Namun, sang ayah mencintai kedua anaknya tanpa syarat. Terhadap anak
yang sudah memboroskan hartanya, ia berlari keluar untuk menyambut
kedatangannya. Dan, terhadap anaknya yang sulung, ia "keluar dan
membujuknya" (ayat 28). Tidak ada kata cercaan yang kasar. Yang ada
hanyalah sukacita atas kepulangan anak bungsunya dan hati yang selalu
merindukan anak sulungnya. Sebuah gambaran yang sangat indah mengenai
betapa baiknya Allah yang mencari-cari kita!

Dalam kisah itu, anak manakah yang mencerminkan diri Anda? Sudahkah
Anda menanggapi kasih Bapa surgawi yang tak terbatas? --DJD

KASIH ALLAH MENGUBAH ANAK YANG HILANG
MENJADI ORANG KUDUS YANG BERHARGA


Lukas 15:25-32

25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia
pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan
nyanyian tari-tarian.
26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya
apa arti semuanya itu.
27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah
menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali
dengan sehat.
28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu
ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun
aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa,
tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing
untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan
harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka
bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama
dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah
mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat
kembali."



%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Diterjemahkan oleh Yayasan Gloria dengan izin
Hak Cipta (c) pada RBC Ministries

No comments: