5.16.2008

Ibadah Sebatas Kulit

e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Minggu, 4 Mei 2008
Bacaan : Matius 21:18-22
Setahun: 1 Tawarikh 24-26

Nats: "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik.
Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku
adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di
hadapan Allahmu?" (Mikha 6:8)

Judul:
IBADAH SEBATAS KULIT

Orang Farisi dan ahli Taurat adalah para pengajar dan penafsir
Perjanjian Lama, khususnya kelima kitab Musa atau yang biasa disebut
Pentateukh. Mereka sangat ketat memegang dan menjalankan aturan
keagamaan dan adat istiadat, bahkan sampai begitu detail. Misalnya,
tentang membawa beban pada Hari Sabat, tentang mencuci tangan,
membasuh diri, atau mempersembahkan korban, semuanya punya aturan
yang sangat terperinci. Orang yang melanggar atau yang tidak dapat
menjalankannya dengan benar dan penuh bisa dikucilkan, dianggap
tidak bermoral, bahkan dicap sebagai orang berdosa.

Tuhan Yesus sangat mengecam sikap tersebut. Sebab ibadah kepada
Tuhan bukan hanya menyangkut aturan keagamaan (kultis), melainkan
juga berkenaan dengan kehidupan sehari-hari (etis). Bukan hanya soal
rajin ke gereja, berdoa, berpuasa, memberi persembahan, melainkan
juga soal perilaku dan sikap hidup. Apalah artinya rajin ke gereja,
tekun berdoa dan berpuasa, tidak pernah absen memberi persembahan,
jika kita menutup mata terhadap ketidakadilan, tindakan kita jauh
dari nilai kesetiaan, dan hati kita dipenuhi kesombongan? (Mikha
6:8).

Tuhan tidak ingin anak-anak-Nya melakukan ibadah hanya sebatas
kulit, tidak mendarah daging; hanya menjalankan, tetapi tidak
menjiwai. Sekadar menjadi orang-orang yang rajin mengikuti berbagai
aturan keagamaan, tetapi tidak mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Orang-orang seperti ini seumpama pohon ara yang berdaun
lebat, tetapi tidak berbuah (Matius 21:19). Tuhan Yesus pun
mengutuknya -AYA

IBADAH YANG SEJATI
TAMPAK DALAM HIDUP SEHARI-HARI


Matius 21:18-22

18. Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota,
Yesus merasa lapar.
19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi
Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja.
Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi
selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
20 Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu
berkata: "Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong
menjadi kering?"
21 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat
berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga
jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan
tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.
22 Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya."



%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: