e-RH(c)%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Tanggal: Minggu, 27 April 2008
Bacaan : 1 Korintus 11:20-31
Setahun: 1 Tawarikh 3-5
Nats: Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah
jahat (Efesus 5:16)
Judul:
RUTIN?
Rutin artinya biasa. Lazim. Tidak istimewa. Setiap orang tidak bisa
bebas dari rutinitas hidup. Setiap bangun pagi, kita melakukan
kegiatan yang itu-itu juga. Di gereja pun acara kebaktian Minggu
hampir sama. Bisa saja kita mendobrak rutinitas dengan melakukan
hal-hal istimewa: pergi ke tempat asing, ikut panjat tebing, naik
arung jeram atau jet coaster. Namun, saat balik ke rumah, hidup
menjadi rutin lagi!
Tidak ada yang salah dengan rutinitas. Yang keliru adalah terjebak
dalam rutinitas, sehingga semua tugas kita lakukan tanpa
penghayatan. Asal jalan. Dulu, setiap kali beribadah, jemaat
Korintus selalu mengadakan Perjamuan Kasih dan Perjamuan Kudus.
Setelah berjalan lama, mulailah umat terjebak dalam rutinitas.
Perjamuan Kasih sebagai tanda kebersamaan tak lagi dilakukan dengan
kasih. Masing-masing membawa makanan dari rumah, lalu dinikmati
dengan kelompoknya sendiri (ayat 20,21). Begitu pula Perjamuan Kudus
tidak lagi dilakukan dalam kekudusan, sebab orang mengikutinya tanpa
introspeksi diri (ayat 28) dan "tanpa mengakui tubuh Tuhan" (ayat
29). Tanpa menghargai pengurbanan Kristus. Akibatnya, ritual itu
tidak membawa berkat, malah mendatangkan perpecahan dan hukuman.
Supaya tak terjebak dalam rutinitas, setiap tugas dan momen perlu
kita pandang sebagai kesempatan, bukan kebiasaan. Setiap Perjamuan
Kudus adalah kesempatan berbenah diri. Setiap Perjamuan Kasih adalah
kesempatan berbagi kasih. Mengikuti ibadah minggu adalah kesempatan
bersyukur pada Tuhan. Jika tiap saat dipandang sebagai kesempatan,
hidup tak akan terasa membosankan! -JTI
KEMAMPUAN MELIHAT KESEMPATAN
MEMBUAT HAL-HAL BIASA MENJADI LUAR BIASA
1Korintus 11:20-31
20 Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan
perjamuan Tuhan.
21 Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu
makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain
mabuk.
22 Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan
minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan
orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan
kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.
23. Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima
dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia
diserahkan, mengambil roti
24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia
memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang
diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan
Aku!"
25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu
berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh
darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi
peringatan akan Aku!"
26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini,
kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti
atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah
Tuhan.
28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri
dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh
Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan
tidak sedikit yang meninggal.
31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa
kita.
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
5.05.2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment