7.18.2008

Prakarsa Tuhan

-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 18 Juli 2008
Bacaan : 1 Samuel 1:1-20
Setahun: Mazmur 141-145
Nats: Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang
anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku
telah memintanya dari pada TUHAN" (1Samuel 1:20)

Judul:
PRAKARSA TUHAN

Setelah menikah hampir dua tahun, seorang istri akhirnya mengandung
anak pertamanya. Namun, dokter mendiagnosa kandungannya bermasalah.
Kemungkinan kelak anaknya akan lahir dengan "kelainan", kecuali
terjadi mukjizat. Kemudian ia dan suaminya tekun berdoa serta
berpuasa. Mereka memohon agar anak mereka lahir sehat walafiat.
Ketika tiba saatnya sang istri melahirkan, ternyata anaknya menderita
autis. "Kami sudah berusaha dan berdoa. Kalau Tuhan memberikan anak
ini dalam keadaan demikian, tentu Dia sudah mempertimbangkan yang
terbaik buat kami," kata mereka.

Suami istri itu kemudian tekun mempelajari segala hal tentang
autisme-lewat buku, majalah, internet, dan seminar, hingga mereka
menjadi banyak tahu tentang autisme. Mereka kerap diminta bersaksi di
gereja dan menjadi tempat bertanya bagi banyak pasangan yang memiliki
anak dengan "kebutuhan khusus". Mereka tak pernah menyesal anaknya
menderita autis.

Kelahiran anak adalah prakarsa Tuhan. Manusia boleh berencana dan
berusaha, tetapi Sang Penentu adalah Tuhan sendiri. Hana, istri
Elkana, bergumul keras untuk memperoleh keturunan. Tuhan kemudian
memenuhi permohonannya. Lahirlah Samuel, yang kelak menjadi salah
satu tokoh penting dalam Perjanjian Lama.

Tuhan memberikan anak dengan pertimbangan matang. Tidak mungkin Dia
memberikan anak dengan sembarangan. Tuhan pasti punya rencana yang
baik untuk setiap anak yang Dia izinkan lahir ke dalam dunia,
bagaimanapun keadaannya. Maka baiklah kita menyambut setiap anak yang
lahir dengan iman, dengan rasa syukur, dan dengan kasih sayang -AYA

SETIAP ANAK ADALAH TITIPAN DARI TUHAN


1 Samuel 1:1-20

1. Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan
Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf,
seorang Efraim.
2 Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan
yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana
tidak.
3 Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya
untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN
semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua
anak Eli, Hofni dan Pinehas.
4 Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah
kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki
dan perempuan masing-masing sebagian.
5 Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya
satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.
6 Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar,
karena TUHAN telah menutup kandungannya.
7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana
pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia
menangis dan tidak mau makan.
8 Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa
engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa
hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada
sepuluh anak laki-laki?"
9. Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di
Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang
pintu bait suci TUHAN,
10 dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis
tersedu-sedu.
11 Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika
sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan
mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi
memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku
akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau
cukur tidak akan menyentuh kepalanya."
12 Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN,
maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu;
13 dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya
bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran,
maka Eli menyangka perempuan itu mabuk.
14 Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau berlaku
sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu."
15 Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan
yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan
tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan
TUHAN.
16 Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila;
sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian
lama."
17 Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan
memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya."
18 Sesudah itu berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini
mendapat belas kasihan dari padamu." Lalu keluarlah perempuan
itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.
19. Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud
menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya
di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN
ingat kepadanya.
20 Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan
seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab
katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."




e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: