8.22.2008

Sedapat-dapatnya

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 10 Agustus 2008
Bacaan : Roma 12:9-21
Setahun: Yesaya 29-31
Nats: Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah
dalam damai dengan semua orang! (Roma 12:18)

Judul:
SEDAPAT-DAPATNYA

Ini curhat seorang teman, "Saya sedang mengalami konflik dengan
seorang teman di gereja. Masalahnya cuma sepele, Alkitabnya saya
taruh di kotak tempat menyimpan Alkitab-Alkitab yang ketinggalan di
gereja. Saya sama sekali tidak tahu kalau itu Alkitabnya. Saya pikir
itu Alkitab orang yang ketinggalan karena tergeletak begitu saja di
kursi gereja. Namun, ia marah ke saya. Dibilangnya saya mau ngerjain,
mau membuatnya susah. Ia menuduh saya membencinya. Saya sudah minta
maaf, sudah menjelaskan duduk masalahnya pula, tetapi ia tetap tidak
mau terima. Lalu, saya harus bagaimana lagi?"

Dalam berelasi dengan orang lain-di kantor, kampus, atau
gereja-mungkin kita juga pernah mengalami hal serupa; bertemu dengan
"orang yang sulit". Apa pun yang kita lakukan disalahartikan. Selalu
berprasangka buruk terhadap kita. Kadang jadi konflik batin juga. Di
satu sisi kita harus mengasihi dan hidup damai dengan orang lain.
Namun pada kenyataannya, ada orang yang menganggap kita seperti
"kucing melihat anjing"; membenci, sikapnya sinis, bahkan kasar.
Sangat menjengkelkan.

Lalu bagaimana? Sebagaimana bertepuk tangan harus dengan dua tangan,
begitu juga hidup damai dengan orang lain. Kita tidak bisa memaksa
orang lain untuk bersikap sama dengan kita. Itulah sebabnya Rasul
Paulus mengatakan, "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung
padamu" (ayat 18). Jadi, betul, kita harus selalu berusaha hidup
damai dengan orang lain, tetapi kalau ternyata orang lain menolaknya,
itu di luar kemampuan kita. Janganlah kita terus menyalahkan diri
sendiri. Yang penting kita tidak membencinya -AYA

BAGIAN KITA ADALAH MENGASIHI. TETAPI APAKAH ORANG LAIN
MENERIMA ATAU TIDAK, ITU DI LUAR WEWENANG KITA


Roma 12:9-21

9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat
dan lakukanlah yang baik.
10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling
mendahului dalam memberi hormat.
11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu
menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan,
dan bertekunlah dalam doa!
13 Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah
dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan
mengutuk!
15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan
menangislah dengan orang yang menangis!
16 Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama;
janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi
arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Janganlah menganggap dirimu pandai!
17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah
apa yang baik bagi semua orang!
18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah
dalam perdamaian dengan semua orang!
19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri
menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah,
sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang
akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia
haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan
bara api di atas kepalanya.
21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah
kejahatan dengan kebaikan!




e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: