2.11.2009

Hanya Sebuah Belokan

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 10 Februari 2009
Bacaan : Pengkhotbah 3:1-13
Setahun: Imamat 5-7
Nats: Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir. (Pengkhotbah 3:11)

Judul:
HANYA SEBUAH BELOKAN

Seorang petani mempunyai seekor kuda jantan yang sangat disayanginya.
Setiap hari, dengan telaten ia merawat kuda itu. Suatu kali kuda itu
kabur. Para tetangga datang menyampaikan rasa simpati atas kehilangan
yang dialami si petani. Sebulan kemudian kuda itu balik lagi disertai
serombongan kuda liar dari gunung. Rupanya kuda itu lari ke hutan.
Dan, ketika kembali ia diikuti oleh teman-temannya. Para tetangga
datang memberi ucapan selamat karena kini ia memiliki banyak kuda.

Suatu hari anak laki-laki si petani berusaha mengendarai salah seekor
kuda liar itu. Entah bagaimana ia terjatuh. Kakinya terinjak oleh si
kuda liar hingga patah. Akibatnya ia menjadi lumpuh. Para tetangga
datang lagi menyatakan rasa simpati. Satu tahun berselang terjadilah
perang. Semua pemuda harus berangkat ke medan perang. Hanya anak
laki-laki si petani yang dibebaskan untuk tidak ikut berperang karena
ia lumpuh. Dan ia satu-satunya pemuda yang selamat dari desa itu.

Di balik musibah kerap tersimpan berkat. Sebaliknya, di balik berkat
tidak jarang tersembunyi kesusahan. Maka penting sekali untuk kita
selalu mawas diri. Jangan kecil hati ketika tertimpa musibah, sebab
dari situ bisa saja kita menuai kebahagiaan. Tetapi juga tidak lupa
diri saat bergelimang berkat, sebab bisa saja kemudian kita mengalami
kesusahan. Apa yang tampaknya seperti "ujung jalan" kerap hanya
sebuah "belokan", masih ada kelanjutannya. Seperti kata Pengkhotbah,
untuk segala sesuatu di dunia ini ada waktunya; waktu suka waktu
duka, waktu manis waktu pahit. Kita tidak bisa menyelami sepenuhnya
pekerjaan Tuhan -AYA

APABILA DUKA MENIMPA INGAT SAAT SUKA
SUPAYA TIDAK KECIL HATI.
APAILA SUKA MENGHAMPIRI INGAT SAAT DUKA
SUPAYA TIDAK LUPA DIRI



Pengkhotbah 3:1-13

1. Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah
langit ada waktunya.
2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu
untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada
waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu
untuk meratap; ada waktu untuk menari;
5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan
batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari
memeluk;
6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada
waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu
untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada
waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih
payah?
10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada
anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
11. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia
memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak
dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai
akhir.
12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari
pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati
kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian
Allah.




e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

No comments: