6.13.2010

Banyak Makan Daging Percepat Pubertas Anak Perempuan

Dari masa ke masa, usia rata-rata seorang anak perempuan mendapatkan menstruasi pertama cenderung menurun. Penelitian terbaru mengungkap, salah satu pemicunya adalah banyak makan daging.

Dikutip dari BBC, Minggu (13/6/2010), faktor lain yang telah diketahui sebelumnya adalah faktor nutrisi yang lebih baik serta tingkat obesitas yang semakin meningkat. Hubungannya dengan konsumsi daging baru terungkap setelah peneliti dari University of Brighton meneliti sekitar 3.000 remaja perempuan berusia 12 tahun.

Ketika dibandingkan, remaja yang sudah mendapat menstruasi pada usia tersebut ternyata banyak mengkonsumsi daging sejak kecil. Porsi tertinggi adalah 10 porsi perminggu pada usia 7 tahun, dan 8 porsi perminggu pada usia 3 tahun.

Menurut peneliti, peluang untuk mendapat menstruasi di usia 12 tahun pada remaja yang melewatkan masa kecil dengan banyak makan daging akan meningkat hingga 75 persen. Meski penelitian ini tidak memperhitungkan berat badan, beberapa penelitian kecil sebelumnya ikut menegaskan kecenderungan tersebut.

Dalam laporan yang dimuat di Public Health Nutrition, peneliti menyebut bahwa daging kaya nutrisi yang membantu mempersiapkan tubuh perempuan untuk kehamilan. Dampaknya adalah memicu pubertas lebih awal ketika dikonsumsi terlalu banyak di masa kecil.

"Daging merupakan sumber nutrisi yang bagus, karena mengandung zinc dan zat besi. Zat ini berguna dalam mempersiapkan kehamilan," ungkap Dr Imogen Rogers yang memimpin penelitian tersebut.

Pada perempuan, pubertas yang datang lebih awal bukan tanpa risiko. Beberapa penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa risiko kanker payudara meningkat pada perempuan yang mengalami pubertas lebih awal karena lebih lama terekspos hormon esterogen.

Terkait hasil penelitian ini, pakar endokrinologi anak dari Medical Research Council, Dr Ken Ong menilainya sebagai penjelasan yang paling masuk akal. Ia mengakui terjadi perubahan besar dalam beberapa dekade terakhir, terkait usia rata-rata seorang remaja perempuan saat mengalami pubertas.

No comments: